Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Osteopontin (OPN)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Osteopontin atau OPN adalah protein matriks tulang non-kolagen yang kaya akan asam sialat terfosforilasi. Substansini ada adalah protein struktural ekstraseluler yang terdiri dari ~ 300 residu asam amino dan punya ~ 30 residu karbohidrat yang melekat termasuk 10 residu asam sialat. Protein ini memediasi aneka fungsi biologis.

Osteopontin ditemukan pertama kali pada tahun 1986 dalam osteoblas. Nama "osteopontin" berasal dari kata Yunani "osto" (οστο) yang berarti tulang dan kata Latin "pons" yang berarti jembatan. Osteopontin diberi nama berdasarkan fungsinya sebagai jembatan antara sel dan mineral dan menandai peran substansi tersebut sebagai protein penghubung. Osteopontin juga dikenal sebagai BSP-I (Bone Sialoprotein I).

Osteopontin hadir sebagai komponen matriks ekstraseluler dan sitokin terlarut.

Secara fisiologis, osteopontin dianggap meregulasi biomineralisasi dalam jaringan tulang dan mereduksi pertumbuhan dan agregasi kristal kalsium dalam jaringan epitel. Osteopontin juga telah diimplikasikan dalam berbagai keadaan penyakit dimana substansi ini memediasi aneka fungsi seluler, seperti adesi, migrasi dan kelangsungan hidup beberapa macem sel yang berbeda, termasuk regulasi dan propagasi respon inflamasi makrofag, sel T, dan sel-sel dendrit. Kondisi pleitropika osteopontin dapat mencerminkan berbagai isoform, modifikasi pasca translasi, dan keragaman macem sel yang berinteraksi dengan osteopontin.

Secara klinis, kadar plasma osteopontin berkorelasi dengan penyakit-penyakit inflamasi kronis, seperti penyakit Crohn, kanker, aterosklerosis, dan aneurisma abdominal aorta, serta penyakit-penyakit autoimun seperti penyakit lupus, sklerosis multiple, dan radang sendi. 

Lokasi penemuan

Osteopontin awalnya ditemukan dalam tulang dan memang terutama diekspresikan dalam tulang. Di kemudian hari ditemukan ternyata osteopontin punya distribusi yang lebih luas dalam tubuh manusia. Pada orang dewasa, osteopontin normalnya terbatas pada tulang, ginjal, lapisan epitel dan disekresikan oleh fluida tubuh termasuk plasma, serum, air susu ibu, darah, dan urin. Osteopontin juga ditemukan dalam plak ateromatosa dalam arteri. 

Osteopontin diekspreskan dalam sel-sel imun, termasuk makrofag, neutrofil, dan sel dendritik. Karenanya, kadar osteopontin meningkat pesat pada daerah inflamasi dan selama proses pemodelan ulang tulang.

Osteopontin dan implant gigi

Pada lamina limitante di permukaan tulang, osteopontik terlibat dalam adesi osteoklas dan mungkin juga terlibat dalam haptotaksis. Lapisan semen yang mengandung osteopontin juga ada pada antarmuka jaringan keras yang kontak langsung dengan permukaan implant titanium dengan lapisan hidroksiapatit yang telah sepenuhnya mengalami oseointegrasi dan juga ada pada margin bekas luka bedah. Maka dari itu, para peneliti menyarankan bahwa osteopontin dalam lapisan semen bisa bertindak sebagai promotor adesi interfasial antar substrat yang ada di dekatnya sehingga mempertahankan integritas tulang selama sekuens pemodelan ulang tulang dan memadukan jaringan yang kompositnya berbeda seperti implant dan jaringan penyangganya.

Referensi

Sudhir P. Sase, Jayashree V.Ganu, Nitin Nagane. Osteopontin: A Novel Protein Molecule. Indian Medical Gazette — February 2012

McKee MD, Nanci A. Osteopontin at mineralized tissue interfaces in bone, teeth, and osseointegrated implants: ultrastructural distribution and implications for mineralized tissue formation, turnover, and repair. Microsc Res Tech. 1996 Feb 1;33(2):141-64.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in