Osteopontin (OPN) dan sistem kekebalan tubuh
Osteopontin disekresi oleh makrofag, leukosit, dan limfosit T. Glikoprotein ini ada pada fluida ekstraseluler di situs-situs inflamasi dan pada matriks ekstraseluler. Sitokin OPN berperan sebagai jembatan yang berfungsi sebagai penghubung untuk terjadinya interaksi antara sel dengan matriks dan interaksi antara sel dengan sel.
Osteopontin memfasilitasi perlekatan osteoklas ke matriks tulang melalui interaksi dengan integrin permukaan sel αvβ3 dan CD44, reseptor asam hyaluronat. Mencit OPN–/– mengalami penundaan resorpsi tulang dan resorpsi tulang terganggu (7).
Dalam sistem kekebalan tubuh manusia, osteopontin berperan sebagai kemotaksis yang menimbulkan migrasi makrofag dan sel-sel dendrit ke lokasi inflamasi. Aktivasi limfosit T menghasilkan peningkatan transkripsi osteopontin. Osteopontin telah dikenal sebagai faktor penekan limfosit T dan meningkatkan produksi dan proliferasi Ig limfosit B.
Osteopontin (OPN) berinteraksi dengan aneka reseptor permukaan sel, termasuk integrin-integrin αvβ3, αvβ5, αvβ1, α4β1, α8β1, dan α9β1 serta CD44. Pengikatan osteopontin ke reseptor-reseptor permukaan sel ini merangsang adesi sel, migrasi sel, dan fungsi sinyal spesifik serta memengaruhi kelangsung hidup banyak macem sel melalui interaksinya dengan beberapa macem integrin.
Tapak pengikatan integrin yang utama pada OPN adalah motif pengikat integrin RGD (arginin - glisin - aspartate) yang diperlukan untuk pelekatan banyak macem sel ke OPN. Sekuens lain dalam osteopontin juga memediasi perlekatan sel, misalnya pembelahan osteopontin oleh trombin.
Osteopontin (OPN) meregulasi sistem kekebalan tubuh pada beragam level yang berbeda. Substansi ini bertindak sebagai molekul kemotaktik untuk meningkatkan migrasi sel-sel inflamasi ke daerah luka dan bertindak sebagai protein adesif untuk mempertahankan sel-sel pada daerah itu.
OPN juga berfungsi sebagai sitokin pro-inflamasi dan bisa memodulasi respon imun dengan meningkatkan ekspresi sitokin Th1 yang meningkatkan respon imun yang dimediasi sel dan juga meningkatkan enzim pendegradasi matriks. OPN memainkan peran vital dalam respon sel T dan makrofag selama respon imun terhadap patogen bakteri dan virus serta memodulasi respon sel dendrit dan kemotaksis neutrofil.
Ini menunjukkan bahwa osteopontin memang memengaruhi imunitas dan berperan penting selama inflasi akut maupun inflamasi kronis. Substansi ini terlibat dalam proses-proses fisiologis normal dan diimplikasikan dalam patogenesis berbagai penyakit. Regulasi osteopontin meningkat dalam jaringan selama proses patologis, termasuk aterosklerosis, valve stenosis, infarksi miokard, radang sendi, glomerulonephritis, kanker, penyakit-penyakit autoimun, dan penyakit-penyakit inflamasi kronis.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
Sudhir P. Sase, Jayashree V.Ganu, Nitin Nagane. Osteopontin: A Novel Protein Molecule. Indian Medical Gazette — February 2012
McKee MD, Nanci A. Osteopontin at mineralized tissue interfaces in bone, teeth, and osseointegrated implants: ultrastructural distribution and implications for mineralized tissue formation, turnover, and repair. Microsc Res Tech. 1996 Feb 1;33(2):141-64.
Ellen M. Gravallese. Osteopontin: a bridge between bone and the immune system. J Clin Invest. 2003 Jul 15; 112(2): 147–149.