Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Osteosit

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Osteosit adalah sel berbentuk seperti bintang yang berada dalam matriks tulang. Antara 90% hingga 95% kandungan tulang manusia dewasa terdiri dari osteosit. Sel ini tidak dapat membelah diri dan punya rentang hidup yang paling panjang, bisa lebih dari 25 tahun. Saat manusia dewasa jadi menua, sel osteosit mengalami kematian. Akibatnya, lakuna jadi kosong. 

Osteosit ada dalam lakuna di dalam matriks tulang termineralisasi dan mengirim proses dendrit (berkisar dari 40 sampai 100 per sel_ melalui lorong kecil yang disebut kanalikuli untuk membentuk jaringan lakunokanalikular osteosit. Osteosit mendapat makanan dari oksigen dari cairan kanalikular yang menjelajahi ruang lakunokanalikular.

Asal-usul

Osteosit berasal dari osteoblas yang berdiferensiasi dari sel induk mesenkim. Osteoblas yang memproduksi matriks tulang bisa berubah jadi osteosit, sel batas (lining cell), atau apoptosis (bunuh diri).

Peran

Osteosit berperan penting dalam homeostasis tulang pada tulang orang dewasa. Sel ini punya beberapa fungsi.

  1. menjadi "sutradara" di balik proses pemodelan ulang tulang dengan meregulasi fungsi osteoblas dan osteoklas.
  2. Mekanosensor untuk mengontrol respon adaptif terhadap pembebanan mekanis.
  3. Sel target kunci untuk aksi PTH dalam tulang.
  4. Mengintegrasikan sinyal-sinyal hormon dan mekanis dalam regulasi massa tulang.
  5. Osteosit yang sedang sekarat dalam proses apoptosis mengirimkan sinyal untuk memulai proses pemodelan ulang tulang.
  6. Meregulasi homeostasis fosfat melalui sekresi ke dalam sirkulasi FGF 23 (Fibroblast Growth Factor 23). Dalam prakara ini, tulang bisa bertindak sebagai organ endokrin karena tulang bisa langsung mensekresikan hormon ke dalam aliran darah untuk memengaruhi organ dan sel yang berada di tempat yang jauh.
  7. Meregulasi mineralisasi
  8. Membentuk proses dendrit konektif.
  9. Bisa membantu menghilangkan kalsium dari tulang ketika kadar kalsium dalam tubuh manusia jadi terlalu rendah. 

Selain itu, osteosit bisa melakukan deposisi tulang dan resorpsi tulang. Osteosit terlibat dalam pemodelan ulang dengan mentransmisikan sinyal ke osteosit-osteosit lain sebagai respon terhadap sedikit deformasi tulang yang dikarnakan oleh aktivitas otot. Sebagai karena dari respon osteosit ini, tulang jadi lebih kuat bila tekanan tambahan diberikan padanya dan jadi lebih lebih bila tulang jarang digunakan. Pada pasien lumpuh, tulang jadi sangat melemah karena tidak pernah dipakai. Prinsip ini digunakan dalam bidang olahraga. Orang yang gemar berolahraga dengan sendirinya akan mempunyai tulang yang lebih kuat dibandingkan dengan orang yang jarang beraktivitas. Tulang pada gusi yang tidak pernah dipakai karena ompong pun punya nasib yang sama. Ketiadaan rangsangan akan menyebabkan tulang pada bagian itu makin lama makin lemah. 

Kematian prematur atau disfungsi osteosit

Osteosit bisa mengalami kematian prematur, lebih cepat dari waktu normalnya, dan juga bisa mengalami disfungsi. Penyebab dari fenomena ini adalah penyakit tulang, misalnya osteoporosis dan osteoarthritis.

Referensi

Lynda F Bonewald. The amazing osteocyte (Osteosit yang mengagumkan). J Bone Miner Res 2011 Feb; 26(2): 229–238.

Sarah L. Dallas, Matthew Prideaux, dan Lynda F. Bonewald. The Osteocyte: An Endocrine Cell … and More (Osteosit: sel endokrin... dan sebagainya). Endocr Rev. 2013 Oct; 34(5): 658–690.

https://www.britannica.com/science/osteocyte; akses 30 November 2016


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in