Pasien sakit ginjal menerima implant gigi, bisakah?
Bisa jika kondisi ginjal Anda terkontrol dengan baik dan tergantung seberapa parah penyakit ginjal yang Anda derita juga. Ada baiknya Anda lebih dulu konsultasi dengan dokter yang menangani ginjal Anda. Meskipun begitu, Anda perlu sadar bahwa kriteria penerima implant adalah kondisi tubuhnya saras tanpa penyakit sistemik. Penyakit ginjal adalah penyakit sistemik. Efek dari kriteria kesarasan yang kurang terpenuhi ini adalah peluang sukses Anda tidak setinggi peluang sukses pasien yang berbadan saras.
Pada pasien penderita ginjal, mekanisme fisiologi normal yang meregulasi kadar kalsium, fosfat, vitamin D, hormon paratiroid dan faktor pertumbuhan fibroblas dalam darah mengalami gangguan. Dampak lanjutannya, prakara itu memengaruhi integritas struktur tulang dan gangguan tulang lainnya. Padahal, fondasi implan gigi adalah tulang. Gangguan pada tulang pasti memengaruhi proses pemaduan tulang dengan implan, terutama 4 minggu pertama setelah operasi penanaman implan.
Pada pasien ginjal kronis, bukti histologis penyakit tulang memengaruhi 84% subyek. Yang lebih parah lagi, hanya 2% dari pasien dialisis punya analisis histomorfometrik biopsi tulang yang dinyatakan normal. Penelitian yang dilakukan pada tulang rahang bawah mencit yang sakit ginjal kronis menunjukkan ketebalan tulang kortikal menurun banyak.
Penyakit ginjal dianggap sebagai faktor risiko untuk terjadinya periodontitis. Borawski melaporkan tentang penyusutan tingkat perlekatan klinis pada pasien ginjal. Menurutnya, penyusutan pada pasien ginjal lebih tinggi daripada penyusutan pada populasi saras umumnya. Hal ini menandakan tingkat keparahan periodontitis dipengaruhi oleh kondisi ginjal pasien. Jika periodontitis terjadi saat masa penyembuhan berlangsung, maka implant tidak akan mencapai kesuksesan yang diharapkan.
Penyakit ginjal memengaruhi proses pemaduan tulang dengan implan selama masa penyembuhan. Pada 4 minggu pertama pasca operasi, kondisi ginjal yang tidak saras menyebabkan proses oseointegrasi tahap purwa jadi lebih lambat dan lebih lemah bila dibandingkan dengan pasien berbadan saras. Jika tahap purwa oseointegrasi terlewati dengan sukses, maka peluang implant jadi terhitung dari minggu kelima relatif serupa dengan implant pada orang normal. Titik penentunya kesuksesan implant pada pasien ginjal adalah 4 minggu pertama pasca implan.
Pasien penerima transplantasi ginjal harus minuman obat yang menekan reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal baru yang baru saja dipasang. Obat ini memengaruhi kondisi mulut pasien implan. Pasien bisa mengalami gusi bengkak dan kemerahan. Kondisi gusinya meningkatkan peluang kegagalan implan. Masa ini berlangsung selama sekitar setengah tahun. Penerima transplantasi ginjal sebaiknya menunggu sampai kondisinya stabil dulu sebelum menerima implant untuk meningkatkan peluang sukses.
Begitulah. Kenyataannya, peluang sukses perawatan implant pada pasien berpenyakit ginjal, apalagi pasien penerima transplantasi ginjal, tidak setinggi pasien saras karena sakit pada ginjal punya pengaruh besar pada tulang, darah, dan faktor pertumbuhan. Sementara ketiga prakara ini berpengaruh besar pada kesuksesan implan. Sebelum memutuskan untuk menerima perawatan implan, Anda perlu mempertimbangkan risiko dan peluang ini.