Penanganan dan pencegahan fluorosis
Penanganan fluorosis
Dalam banyak kasus, fluorosis berada dalam taraf yang begitu ringan sehingga tidak perlu perawatan apapun. Fluorosis yang juga tidak perlu perawatan bila hanya memengaruhi gigi bagian sisi dalam.
Teknik-teknik yang dipakai untuk menangani fluorosis meliputi antara lain:
- Menghapus noda-noda yang menempel pada permukaan gigi. Prosedur whitening bisa dipakai, tapi bukan prosedur bleaching (penggelantangan). Bleaching dapat memperparah kondisi gigi.
- Bonding Prosedur ini melapisi gigi dengan resin berwarna normal yang menempel pada enamel gigi.
- Crowning. Prosedur ini juga menutup warna sejati gigi dengan warna crown
- Veneer Lapisan veneer dilekatkan pada gigi bagian depan sehingga memperbaiki tampilan gigi. Veneer dipakai pada kasus fluorosis yang parah.
- Pasta MI. Ini adalah produk kalsium fosfat untuk mengurangi warna gigi fluorosis. Produk itu kadang dipakai bersama-sama dengan metode abrasi mikro untuk meningkatkan efektivitasnya.
Pencegahan fluorosis
Perhatikan air minum Anda.
Bila Anda minum dari air botolan, perhatikan kadar fluorida apakah berada di bawah ambang aman atau tidak.
Bila air minum Anda berasal dari PAM, Anda bisa mencari tahu kandungan fluorida dari dinas kesarasan. Jika kurang cocok, Anda bisa mengganti sumber air minum.
Bila Anda minum dari air tanah (sumur, mata air) atau sungai, Anda bisa membawa air Anda ke laboratorium terkait untuk dilakukan pemeriksaan bila Anda mencurigai fluorosis.
Kadar fluorida yang tinggi pada sumber air minum yang dikonsumsi oleh umum (sungai, PAM, mata air) akan menghasilkan kasus fluorosis pada banyak orang. Jika hanya Anda atau keluarga Anda saja yang mengalami fluorosis, maka mungkin sumber air dengan kadar fluorida tinggi bukan pada sumber air minum umum.
Sumber fluorida yang tinggi juga bisa dari minuman kemasan, seperti juice kotak atau soft drink. Perhatikan kadarnya. Kombinasi konsumsi aneka produk yang mengandung sedikit fluorida dalam jumlah banyak dan sering bisa meningkatkan kadar fluorida dalam tubuh.
Sumber fluorida lain adalah suplemen. Sebaiknya tidak mengkonsumsi produk yang mengandung banyak fluorida sekaligus.
Anak-anak bisa mengalami fluorosis karena menelan produk dental yang mengandung fluor. Contohnya, pasta gigi dan obat kumur. Produk-produk ini diberi perasa yang menarik anak sehingga ada anak yang menelannya. Ajari anak untuk membuang pasta gigi setelah menyikat gigi.
Menelan fluorida dalam jumlah besar membuat orang keracunan. Gejala yang muncul meliputi
mual, diare, muntal, dan nyeri perut.
Fluorida sebetulnya menguntungkan dalam kadar yang cukup karena dapat membuat gigi jadi resisten terhadap bakteri. Tapi, sebagaimana umumnya obat, fluorida dapat berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak.