Penempatan implant pada arah fasio-lingual
Lebar tulang kresta perlu diperiksa untuk mengetahui ada-tidaknya atropi tulang. Penempatan implant berbeda-beda bergantung pada mekanisme retensi restorasi final (implan yang ditahan dengan sekrup dan implant yang ditahan dengan semen). Defisiensi lebar kresta alveolar ada kemungkinan memerlukan augmentasi agar implant bisa diposisikan pada arah fasio-lingual.
Teknik-teknik CT scan sangat berguna untuk membantu menentukan lebar. Jumlah tulang yang tersedia hendaknya sekurang-kurangnya 1 mm lebih besar daripada diameter implant pada masing-masing sisi. Misalnya saja, implant dengan diameter 4 mm akan memerlukan tulang dengan diameter 6 mm. Implan tunggal yang dipasang pada daerah rahang atas bagian depan (anterior) hendaknya ditempatkan pada arah palatal terhadap garis imajiner yang menggambarkan kurva lengkung yang dibentuk oleh permukaan fasial gigi-gigi sekitarnya.
Implan yang dipaang terlalu palatal memperumit pengembangan kontur higienis. Komplikasi-komplikasi biomekanis juga bisa muncul sebagai dampak dari daya-daya penopang/ penyangga pada sambungan ulir sistem hex eksternal.
Implan sering keliru ditempatkan terlalu ke arah fasial. Kekeliruan ini menghasilkan resorpsi struktur tulang pendukung secara berlebihan. Dampaknya, prakara ini menghasilkan restorasi yang akan terlihat panjang bila dibandingkan dengan gigi kontra lateral. Penempatan restorasi seperti ini dalam daerah estetis cenderung tidak memenuhi harapan pasien.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia