Pengaruh permukaan implant pada stabilitas primer (2)
[Lanjutan] Penelitian Santos et al. (2009) menganalisis pengaruh permukaan implan gigi pada stabilitas primer. Hasil penelitian timnya menunjukkan bahwa torsi maksimal untuk menyisipkan implant ke posisinya bergantung pada faktor koefisien friksi antara permukaan implant dan dinding lubang dudukan implan, desain implan, geometri ulir implan, dan perlakuan permukaan implan.
Untuk permukaan finishing yang sama, perbedaan torsi insersi mencerminkan perbedaan geometri implan. Torsi untuk memasang implant dengan desain kerucut lebih besar daripada torsi untuk memasang implant dengan desain silinder.
Perbedaan ini bisa dipertalikan dengan perbedaan geometri ulir implan. Geometri ulir implant silinder berbeda dari geometri ulir implant kerucut. Geometri ulir implant kerucut meningkat bidang permukaan kontaknya bila dibandingkan dengan implant silinder. Karena bidang permukaannya meningkat, maka permukaan friksi antara implant dan dinding lokasi implant juga meningkat, bergantung pada torsi insersi yang lebih besar.
Implan yang diberi perlakuan permukaan menunjukkan kekasaran dan koefisien friksi yang lebih tinggi daripada implant yang permukaannya diproses dengan mesin. Implan yang hanya perlu torsi insersi kecil itu implant yang permukaannya diproses dengan mesin karena permukaan implant ini halus bila dibandingkan dengan implant yang permukaannya diberi perlakuan dengan etsa asam atau anodisi. Torsi insersi implant untuk implant yang dietsa asam sangat berbeda dari implant yang dianodisi.
Javed et al (2011) mengulas pengaruhi morfologi permukaan paa stabilitas primer implant gigi. Mereka menyimpulkan bahwa implant dengan permukaan yang kasar punya tingkat kesuksesan yang signifikan lebih tinggi dibandingkan implant dengan permukaan yang halus.
Literatur tentang implant menunjukkan hubungan langsung antara kekasaran permukaan dan stabilitas implant secara keseluruhan. Walau begitu, pengaruh kekasaran permukaan pada stabilitas primer masih belum diketahui secara pasti. Makanya, kita perlu membedakan antara stabilitas implant tahap permulaan yang diperoleh dari fitur-fitur topografi permukaan dan stabilitas implant tahap permulaan yang diperoleh dari kontak implan-tulang.