Penilaian kesehatan implant (2)
[Lanjutan] 3. Kedalaman Probing Klinis
Probing adalah parameter penting yang handal untuk pemantauan longitudinal jaringan lunak peri-implan. Prosedur untuk probing yang aman di sekitar restorasi implant telah ditegakkan. Prosedur tersebut tidak mengganggu integritas implant dalam mulut. Apabila memungkinkan, tindakan probing periodontal bisa dilakukan dari bagian tengah permukaan fikstur pada arah mesiobukal, bukal, distobukal, mesiolingual, lingual, dan distolingual.
Etter dan rekan melaporkan bahwa penyembuhan perlekatan epitel selesai dalam waktu 5 hari setelah probing klinis. Tapi, ada pula golongan yang tidak mendukung probing di sekitar implan gigi tanpa basis bukti saintifik yang kokoh.
Banyak peneliti menyarankan penggunaan probe periodontal berbahan plastik. Tapi, ada penelitian yang menyarankan penggunaan probe periodontal berbahan logam juga asalkan pemakaiannya tidak merusal perlekatan mukosa atau implan. Belum ada penelitian empiris yang dilakukan untuk menunjang penggunaan probe plastik maupun probe logam.
Selama sesi pertama setelah pemasangan prostesis, nilai dasar kedalaman probing klinis perlu ditentukan. Kedalaman probing untuk implant yang dipasang konvensional dengan platform implant supraoseus umumnya berkisar antara 2 sampai 4 mm jika jaringan saras.
Implan yang dipasang pada level tulang atau level infraoseus bisa menunjukkan kedalaman probing klinis yang sedikit lebih besar. Peningkatan kedalaman probing maupun pendarahan saat probing seiring waktu biasanya berkaitan dengan hilangnya perlekatan dan penyusutan tulang. Hal ini perlu dilihat sebagai tanda-tanda penyakit peri-implantitis.
4. Pendarahan kala probing
Penelitian prospektif tentang implan gigi mengkonfirmasi bahwa, serupa dengan situasi pada gigi asli, ketiadaan pendarahan kala probing punya nilai prediktif negatif yang tinggi dan bisa diinterpretasikan prakara itu menggambarkan stabilitas jaringan lunak peri-implan.
Selain itu, ketika hasil positif pada tes mikrobiologi terjadi dalam hubungannya dengan tingkat perdarahan kala probing setinggi 75% atau lebih, nilai-nilai prediktif positif terlihat lebih besar untuk implant daripada untuk gigi.
Oleh karena itu, rekaman periodik parameter ini dalam hubungannya dengan pengukuran kedalaman probing dapat direkomendasikan untuk memantau kondisi peri-implan jaringan lunak.
Gerber dan rekan menunjukkan bahwa tekanan sebesar 0,15 N bisa menggambarkan ambang (yaitu, minimal tekanan) untuk menghindari pembacaan positif palsu untuk perdarahan kala probing di sekitar implant dalam mulut.