Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Penilaian kesehatan implant (3)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

5. Nanah [Lanjutan]

Dalam laporan kasus, nanah berkaitan dengan gangguan kesarasan jaringan peri-implan. Nanah menunjukkan adanya infeksi peri-implantitis pada jaringan peri-implan. Tapi, spesifisitas dan sensitivitas nanah sebagai penanda untuk peri-implantitis tahap mula atau tahap lanjut belum dipastikan.

6. Stabilitas margin jaringan lunak

Probing peri-implan hendaknya mencakup penentuan lokasi margin jaringan lunak relatif terhadap tengara tetap pada implant atau suprastrukturnya. Informasi ini memberi sarana penilaian level perlekatan klinis di sekitar implan. Walau begitu, peningkatan resesi dapat mengekspos permukaan implant dan permukaan yang lebih kasar bisa menghasilkan akumulasi plak yang lebih banyak. Jadi, migrasi margin gingiva pada arah apikal hendaknya dicatat dan dipantau, sekalipun tidak ada buktik bahwa stabilitas gingival itu penting untuk kesarasan implant dan keawetan implant dalam jangka panjang.

7. Ada jaringan keratin 

Tidak ada konsensus sehubungan dengan pengaruh ada-tidaknya jaringan keratin pada kesarasan implant jangka panjang. Beberapa penelitian telah menyingkap hubungan antara kurangnya jaringan keratin dan sedikit penyusutan tulang, akumulasi plak yang lebih banyak, peningkatan resesi jaringan lunak, peningkatan pendarahan kala probing, dan inflamasi gingiva yang lebih besar. Tapi, penelitian lain menunjukkan ketiadaan hubungan antara lebar jaringan kertain dan keawetan implan. Tanpa mukosa yang mengalami keratinisasi di sekitar implan, indikasi graft jaringan lunak tidak jelas, dan intervensi akan bergantung pada evaluasi kasus demi kasus.

8. Mobility 

Mobilitas hendaknya dinilai secara rutin, entah dengan cara manual atau cara otomasi, seperti piranti ukur Periotest (Siemens, Bensheim, Jerman) atau instrumen Ostell (Ostell, Gothenburg, Sweden). Jika hanya satu implant dalam prostesis multiunit yang dibelat punya mobilitas, maka mobilitas tersebut bisa tertutupi.

Oleh karena itu, para pakar menyarankan prostesis yang ditahan dengan implant multiunit dilepas secara periodik untuk menilai mobilitas, kesarasan gingiva, dan status kebersihan. Penyebab mobilitas hendaknya selalu dipastikan, apakah dikarenakan kegagalan prostetik atau kegagalan oseointegrasi. Jika implant seluruhnya bergerak dan dipastikan gagal, maka implant dilepas. (Bersambung)


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in