Penyakit jantung dan kesehatan mulut
Kesarasan mulut terlihat seperti berkaitan dengan penyakit jantung. Hal ini dapat dimengerti karena organisme mikro bisa masuk ke dalam darah melalui gigi berlubang. Jika organisme tersebut bertahan hidup dalam darah dan kemudian mendarat di jantung, maka organisme itu bisa menimbulkan perkara pada jantung.
Menurut Akademi Periodontologi Amerika Serikat, pasien penderita penyakit periodontal punya kemungkinan hampir dua kali lipat untuk mengalami perkara penyakit arteri koroner bila dibandingkan dengan pasien tanpa penyakit periodontal. Teori dikembangkan untuk berusaha menjelaskan fenomena ini.
Satu teori menjelaskan bahwa bakteri dari dalam mulut yang masuk ke aliran darah mendarat lalu melekat ke plak lemak dalam arteri koroner. Bakteri tersebut berkontribusi pada pembentukan gumpalan darah beku. Jika bekuan ini menyumbat arteri koroner, maka akan jadi serangan jantung. Teori lainnya menjelaskan bahwa inflamasi dari bakteri oral yang masuk ke daerah jantung bisa meningkatkan penumpukan plak dalam arteri koroner.
Bukti yang menunjang teori-teori ini masih belum kokoh. Meskipun begitu, ada 20 penelitian dengan ukuran yang bagus telah menunjukkan adanya hubungan di antara penyakit gusi dan penyakit jantung. Hal ini hendaknya perlu untuk diperhatikan oleh pihak-pihak yang terlibat. Tetapi, hubungan itu masih belum dikonfirmasi terkait faktor-faktor risiko lain yang telah dikenal, seperti obesitas dan merokok.
Seorang pakar di bidang ini, Genco, merencanakan suatu penelitian mayor untuk melihat apakah merawat penyakit gusi bisa mencegah serangan jantung kedua pada pasien yang pernah mengalami serangan jantung pertama.
Analisis terbaru menyarankan bahwa perkara oral yang umum bisa menaikkan risiko perkara jantung.
Namun Asosiasi Jantung Amerika sepertinya kurang mendukung pandangan tersebut. Asosiasi itu menyatakan:
At this time, promoting dental treatment expressly to prevent atherosclerotic cardiovascular disease and/or acute cardiovascular events is not recommended.
Pada kala ini, tidak dianjurkan untuk mempromosikan perawatan gigi secara tegas untuk mencegah penyakit kardiovaskular aterosklerotik dan / atau kejadian kardiovaskular akut.
Bukti yang menghubungkan kesarasan mulut dan penyakit jantung masih kurang, baik dari segi kuantitas maupun kualitas karena itu para pakar belum dapat menyatakan dengan tegas tentang hubungan itu.