Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Penyembuhan luka operasi menggunakan makanan

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Penelitian menunjukkan bahwa makanan saras punya potensi untuk mempercepat proses penyembuhan luka dan meningkatkan hasil perawatan implan. Bukti menyarankan, variasi makanan berguna untuk penyembuhan pasca prosedur.

Sebelum melakukan prosedur operasi pasang implan, dokter perlu tahu status nutrisi pasien kala ini dan pola konsumsi makanan pasien. Apabila pasien kurang mengkonsumsi kalsium, vitamin D, dan PUFA rantai panjang, maka dokter perlu menekankan pentingnya peningkatan konsumsi apa yang kurang itu. Pasien juga perlu diperhatikan agar tidak mengkonsumsi nutrisi secara berlebihan karena bisa berbahaya bagi pasien itu sendiri.

Kebiasaan makan itu kadang sangat sulit untuk diubah. Dokter perlu mengharmoniskan antara kebutuhan nutrisi pasien dan kebiasaan makan pasien agar pasien mau menuruti nasihat itu. Saran bisa dibuat khusus per pasien, khususnya untuk pasien yang makan makanan berbeda dari umumnya pasien. Dokter juga perlu punya catatan tertulis tentang makanan yang dikonsumsi oleh pasien untuk membantunya memastikan pasien mengikuti sarannya.

Selama proses penyembuhan pasca operasi pemasangan implan, pasien hendaknya disarankan untuk mengkonsumsi multivitamin. Ini berguna untuk membantu pasien tidak kekurangan level nutrisi yang dianjurkan.

Pertimbangan makanan pasca operasi implan

  1. Nutrisi
    Penyembuhan luka memerlukan asupan nutrisi yang lebih tinggi dan keseimbangan asupan gigi dengan menggunakan suplemen. Dokter dapat menyarankan multivitamin dan, bila perlu, merekomendasikan pakar gizi untuk konsultasi mengenai nutrisi.
  2. Kemudahan asupan
    Konsumsi makanan hendaknya tidak menimbulkan rasa sakit, tidak menyebabkan kerusakan pada daerah luka, dan tidak memperparah luka. Dokter dapat menyarankan pasien untuk mengevaluasi tekstur, konsistensi, dan temperatur makanan yang tepat, menyarankan makanan yang perlu dihindari. Cara mengunyah pelan dan cermat agar tidak mengusik daerah operasi juga perlu diberitahukan kepada pasien.
  3. Kelezatan (palatabilitas)
    Makanan yang mengundang selera mendorong kebiasaan makan makanan saras jadi lebih langgeng dan meningkatkan asupan nutrisi guna meningkatkan penyembuhan luka. Pertimbangan hendaknya meliputi konsistensi, bau, warna, suhu, rasa, dan kebiasaan makan. Bagus juga bila dokter menyarankan variasi makanan dengan nutrisi yang sebanding agar pasien tidak bosan.
  4. Frekuensi dan porsi makan
    Perubahan frekwensi dan porsi makanan hendaknya disesuaikan dengan toleransi dan tingkat kenyamanan pasien dan dilakukan secara bertahap. Perubahan mendadak bisa mengakibatkan ketidaknyamanan pada pasien. 
  5. Kemudahan menyiapkan makanan
    Makanan yang lebih mudah dibuat dan disiapkan cenderung mendorong pasien untuk memilihnya dan membentuk kebiasaan makanan saras yang bisa mengoptimalkan penyembuhan.
  6. Asupan cairan
    Dehidrasi bisa mengganggu pemulihan luka bekas operasi. Muntah-muntah akan semakin memperparah prakara ini. Dokter perlu untuk menjelaskan kepada pasien tentang pentingnya kondisi kecukupan cairan dan perlu mempertimbangkan kondisi medis pasien kala itu.

Telepon saja kami untuk konsultasi lebih lanjut ya.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in