Peran osteoblas dalam implant gigi
Peran osteoblast tidak dapat diabaikan dalam perawatan implant gigi. Tanpa osteoblas, implant yang ditanam tidak akan berpadu dengan tulang karena osteoblas bertanggung jawab atas pembentukan tulang. Pembentukan tulang dipengaruhi oleh massa osteoblas. Penurunan massa osteoblas bisa dihasilkan dari defisiensi diferensiasi osteoblas, penurunan proliferasi, dan peningkatan kematian sel.
Osteoblast berasal dari sel induk mesenkim yang telah diinduksi oleh BMP dan mengalami proses diferensiasi dan spesialisasi. Diferensiasi osteoblast bisa dikarakterisasi jadi tiga tahap, yaitu:
- Proliferasi atau perkembangbiakan
Selama tahap proliferasi, beberapa protein matriks ekstra seluler dapat dideteksi. Termasuk di antaranya adalah prokolagen I, TGF-β, dan fibronektin. - Pendewasaan matriks
Fase pendewasaan matriks dicirikan dengan ekspresi maksimal AP (Alkaline Phosphatase) - Mineralisasi matriks
Gen-gen protein, seperti OC, BSP, dan OPN diekspresikan pada tahap purwa mineralisasi matriks. Setelah proses ini selesai, deposisi kalsium bisa diamati menggunakan metode pewarnaan (staining).
Tahap proliferasi (perkembangbiakan) dan maturasi (pendewasaan) memerlukan PERK (Pancreatic Endoplasmic Reticulum Kinase) agar kedua proses tersebut dapat berlangsung normal. Wei (2008) melakukan percobaan dengan meniadakan PERK, hasilnya, diferensiasi osteoblas jadi terganggu dan mengalami cacat, yaitu:
- Penurunan regulasi ekspresi penanda osteoblas dewasa, termasuk AP, kolagen tipe I, aktivator reseptor ligand NFkappaB, OCN (osteocalcin), dan BSP (Bone SialoProtein).
- Penurunan tingkat ekspresi Osterix dan Runx2.
Sel-sel osteoblas menjalani proses pendewasaan di mana gen-gen yang menyerupai Cbfa1 (core-binding factor alpha 1) dan Osx (osterix) memainkan peran yang sangat penting. Belum lama ini, para peneliti juga telah menemukan bahwa jalur Wnt/ beta-catenin turut ambil bagian dalam diferensiasi dan perkembangbiakan osteoblas. Oleh sebab itu, gangguan pada jalur ini menyebabkan penyakit tulang.
Osteoblas berperan pula dalam regulasi resorpsi tulang. Peran ini dilakukan melalui RANKL (Receptor Activator of Nuclear factor-KappaB Ligand) pada permukaan sel-sel preosteoblas. RANKL menginduksi diferensiasi dan fusi.
Osteoblas juga mensekresikan OPG (osteoprotegerin). Zat ini berguna untuk memblokir interaksi RANK/ RANKL dengan mengikat RANKL, sehingga mencegah diferensiasi dan aktivasi osteoklas. Karena itu, keseimbangan antara RANKL dan OPG menentukan pembentukan dan aktivitas osteoklas.
Faktor lain yang memengaruhi osteoblas dan massa tulang adalah leptin. Hormon ini diproduksi oleh adiposit. Leptin bisa menembus sistem saraf sentral dan menurunkan aktivitas osteoblas. Di samping itu, leptin juga bisa langsung mengikat reseptor-reseptornya yang pada di permukaan sel osteoblas sehingga mengakibatkan efek osteogenik.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
Joana Caetano-Lopes, Helena Canhao, Joao Eurico Fonseca. Osteoblasts and bone formation (Osteoblas dan pembentukan tulang). ÓRGÃO OFICIAL DA SOCIEDADE PORTUGUESA DE REUMATOLOGIA - ACTA REUM PORT. 2007;32:103-110
Wei, Jianwen. PERK is esential for neonatal skeletal development to regulate osteoblast biology: A dissertation in Genetics (PERK itu pokok untuk perkembangan tulang rangka guna meregulasi biologi osteoblas). The Pennsylvania State University The Graduate School Intercollege graduate program in genetics.
https://www.promocell.com/fileadmin/knowledgebase/pdf-xls/Osteoblast_Differentiation_and_Mineralization.pdf; akses 14 November 2016