Perawatan laser
Penerapan teknologi laser di klinik untuk perawatan penyakit periodontal terus berlangsung meluas sejak teknologi ini diperkenalkan guna merawat penyakit periodontal pada purwa dasawarsa 1990an meskipun masih kontroversial. Karangan ini terutama ditujukan untuk menyediakan perspektif berbasis bukti berkenaan dengan tiga kegunaan yang dipercaya benar dari penggunaan laser dalam perawatan penyakit periodontal tanpa bedah, yaitu: debridemen kantung dan / atau sulkular (laser kuretase), pengurangan beban bakteri subgingiva (sterilisasi kantung), dan scaling and root planing (SRP).
Debridemen kantung dan/ atau sulkular dimediasi laser
Jika kita mempertimbangkan parameter klinis dari pengurangan kedalaman probing atau penambahan tingkat perlekatan klinis, literatur-literatur denta menunjukkan bahwa, bila dipakai sebagai tambahan untuk SRP, maka kuret mekanik, kimia, atau laser punya sedikit kegunaan atau tidak ada kegunaan sama sekali selain SRP saja. Bukti yang tersedia selalu menunjukkan bahwa terapi yang ditujukan untuk menangkap dan mengendalikan periodontitis bergantung terutama pada debridemen efektif permukaan akar dan tidak menghilangkan lapisan dinding jaringan lunak kantung, yaitu, kuretase. Kala ini, ada bukti minimal untuk mendukung penggunaan laser untuk tujuan debridemen subgingiva, baik sebagai monoterapi atau tambahan untuk SRP.
Pengurangan tingkat bakteri subgingiva
Bukti yang ada sekarang menunjukkan bahwa weton dari penggunaan laser belum dapat diramalkan dan tidak tetap sehubungan dengan kemampuannya untuk menurunkan beban mikroba subgingiva selain dari yang dicapai dengan SRP saja. Simpulan ini tampaknya juga berlaku untuk penggunaan PDT, entah sebagai monoterapi atau sebagai tambahan untuk SRP. Bukti masih kurang atau masih saling bertentangan satu sama lain. Contohnya, dari 10 publikasi percobaan klinis, hanya 2 publikasi yang menunjukkan PDT efektif untuk mengurangi beban mikroba subgingiva, 4 publikasi melaporkan tidak ada bedanya, dan 4 publikasi lagi tidak mengukur pengurangan mikroba.
Scaling and root planing (Penyisikan dan pengetaman akar)
Laser Erbium menunjukkan potensi yang paling besar untuk debridemen akar yang efektif (SRP). Laser Er:YAG terbukti secara in vitro menghapus kalkulus dan menghilangkan endotoxin. Ada potensi untuk kerusakan permukaan akar selama proses penghapusan kalkulus in vivo karena Er:YAG adalah laser jaringan keras dan operator tidak bisa memvisualisasikan apa yang dilaser. Data klinis tentang perubahan level perlekatan ketika dibandingkan dengan SRP saja masih saling bertentangan, dengan sejumlah penelitian menunjukkan sedikit keuntungan, sedangkan penelitian-penelitian yang lain menunjukkan tidak ada keuntungan dari penggunaan laser. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengetahui apakah SRP yang dibantu laser memang benar-benar punya pengaruh yang menguntungkan.