Perawatan saluran akar atau implant gigi?
Suatu penelitian oleh Hannahan et al. mengevaluasi tingkat kesuksesan gigi yang dirawat dengan perawatan saluran akar (perawatan endodontik) atau gigi yang dicabut lalu diganti dengan implan. Penelitian tersebut dilakukan pada 129 implant selama rata-rata 36 bulan dan 143 gigi yang dirawat endodontik selama rata-rata 22 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesuksesan di antara keduanya hanya selisih tipis. Tingkat kesuksesan implant setinggi 98.4% dan tingkat kesuksesan perawatan saluran akar setinggi 99,3%. Selisih 0,9% dianggap tidak signifikan secara statistik dengan p = 0,56 menggunakan uji Fisher. Meskipun begitu, ditemukan bahwa pasien dengan dental implant menjalani perawatan tindak lanjut yang lebih sering (12,4%) bila dibandingkan dengan pasien yang menjalani perawatan saluran akar (1,3%).
"Jaman sekarang, banyak profesional kesarasan gigi berada dalam dilema apakah akan melakukan perawatan saluran akar atau implant gigi. Mana pilihan yang paling pas bagi pasien? Meskipun prosedur keduanya memberi tingkat kesuksesan yang serupa, perawatan saluran akar jarang memerlukan perawatan tindak lanjut. Sementara itu, implant punya komplikasi pasca operasi yang lebih banyak dibandingkan perawatan saluran akar serta tingkat kegagalan yang lebih tinggi dalam jangka panjang," kata James Porter Hannahan, peneliti dari Universitas Alabama di Birmingham.
"Implan bisa jadi solusi yang tepat untuk pasien penderita ompong. Tapi untuk pasien yang mengalami gangguan pada giginya, perawatan endodontik hendaknya diutamakan untuk merestorasi gigi yang terganggu itu," kata Louis Rossman, presiden Asosiasi Endodontis Amerika Serikat.
Kedua pakar kesarasan gigi itu menganjurkan implant sebagai solusi pungkasan bila gigi memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Prioritaskan untuk mempertahankan gigi dulu. Kalau memang sudah betul-betul tidak bisa, barulah menggunakan implan. Di tengah melejitnya popularitas implan, pasien mungkin tidak sadar bahwa ada tahap-tahap yang perlu dilalui untuk menyelamatkan gigi sejati sebelum mentok. Dokter gigi perlu menjelaskan perbedaan prosedur keduanya kepada pasien.
Perawatan implan gigi pada gigi yang bermasalah memerlukan gigi tersebut dicabut. Lalu pasien menjalani operasi pemasangan implan, abutmen, dan mahkota. Prosedur ini memerlukan tidak kurang dari 3 kali kunjungan dan bahkan bisa lebih. Bandingkan dengan perawatan saluran akar yang bisa selesai hanya dengan satu atau dua kali kunjungan. Dokter akan membersihkan bagian dalam gigi, mengisinya, dan kemudian menutupnya rapat. Prosesnya lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah dengan risiko yang lebih rendah. Karena itu, dokter menyarankan agar gigi sejati yang masih ada dan mengalami gangguan dipertahankan dulu dengan perawatan saluran akar ini. Bila sudah gagal dan terpaksa dicabut, barulah implant digunakan untuk mengganti gigi yang dicabut tersebut. Perawatan saluran akar telah berhasil merestorasi dan menyelamatkan rata-rata 17 juta gigi setiap tahun di seluruh dunia.
Ingin memastikan apakah gigi Anda masih bisa dipertahankan atau perlu diganti dengan implan? Hubungi telepon ini saja.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia