Perlakuan permukaan implant gigi
Perlakuan permukaan implan dimaksudkan untuk membentuk permukaan gigi agar jadi lebih kasar. Kekasaran permukaan implan berperan penting dalam memengaruhi nilai kontak tulang-implan (BIC) yang lebih tinggi. Nilai BIC yang tinggi menentukan kesuksesan oseointegrasi dan implan. Jadi, perlakuan permukaan implan mengambil bagian penting dalam meningkatkan peluang kesuksesan implan.
Macam perlakuan permukaan implan
Menurut metode yang digunakan, ada 6 perlakuan permukaan implan. Implan bisa diproses dengan satu metode atau lebih.
1. Perlakuan panas (thermal treatment)
Titanium murni secara komersial (CP Ti) dipanaskan sampai berpijar. Suhu yang diperlukan antara 600 - 1000°C. Titanium panas membentuk struktur Titanium dioksida (TiO2) pada permukaannya secara seragam. Lapisan tersebut berguna untuk melindungi implant agar tidak mengalami korosi sekalipun tiap hari terpapar asam dan garam dalam mulut.
2. Perlakuan laser (laser treatment)
Penggunaan laser memungkinkan perlakuan permukaan implant tanpa terjadi kontak langsung dengan implan. Hal ini terbukti menghindarkan implant dari kontaminasi yang dikarnakan oleh perlakuan permukaan implan. Laser menghasilkan mikrotopografi berlubang-lubang pada permukaan implan. Penelitian klinis oleh Faeda et al. (2009) dan Marticorena et al. (2007) menunjukkan lebih banyak pembentukan tulang terjadi di sekitar implant yang diberi perlakuan laser.
3. Perlakuan elektrokimia (Electrochemical treatments)
Pemolesan elektro dan oksidasi anoda atau anodisasi adalah metode yang sangat umum digunakan untuk memodifikasi permukaan implant titanium. Metode tersebut didasarkan pada reaksi kimia yang berlangsung pada permukaan (elektroda) yang diberi energi listrik dan elektroda itu ditempatkan dalam elektrolit. Elektrolit yang umumnya dipilih untuk perlakuan ini pada umumnya campuran antara asam dan alkohol pada suhu 25 °C atau kurang.
4. Perlakuan kimia (chemical treatment)
Ada sejumlah perlakuan kimia yang digunakan untuk memodifikasi permukaan implan, seperti pembersihan pelarut solvent cleaning), etsa kimia basah (wet chemical etching), dan pasivasi (pasivation).
5. Perlakuan mekanis (mechanical treatment)
Metode mekanis meliputi perlakuan, pembentukan, dan pengurangan permukaan dengan sarana dan daya fisik. Misalnya, pemotongan, abrasi, deformasi, dan penyemburan. Teknik yang paling umum dipakai adalah pemolesan, penyemburan, dan gerinda dengan mesin. Perlakuan mekanis digunakan untuk membentuk makrotopografi dan mikrotopografi. Metode-metode mekanis sekarang belum bisa untuk membuat nanotopografi.
6. Perlakuan vakum (vacuum treatment)
Perlakuan vakum menawarkan kontrol yang unggul untuk kondisi pemrosesan, khususnya dalam hubungannya dengan kebersihan, dan untuk menghasilkan permukaan implant yang bebas mikroorganisme, misalnya bakteri. Kondisi ruang hampa udara (vakum) mendukung untuk mencapai dua prakara ini.
Perlakuan permukaan implant tersebut menghasilkan umumnya permukaan implant seperti yang biasa ditemukan di lingkungan kesarasan.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
Rafael Silveira Faeda, Hewerson Santos Tavares, Rafael Sartori, Antonio Carlos Guastaldi, Elcio Marcantonio Jr. Evaluation of titanium implants with surface modification by laser beam: Biomechanical study in rabbit tibias. Braz Oral Res, 23(2), 137-43
(2009).
Marticorena M., G Corti, D Olmedo, M B Guglielmotti, S Duhalde. Laser surface Modification of Ti implants to improve osseointegration. Journal of Physics: Conference Series 59, 662–665 (2007).