Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Permukaan implant gigi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Kesuksesan implan gigi bergantung pada kesuksesan oseointegrasi dan kesuksesan oseointegrasi bergantung pada kontak tulang-implan. Kesuksesan kontak tulang-implan (BIC) dipengaruhi oleh permukaan implan. Artinya, permukaan implant punya peran yang menentukan kesuksesan atau kegagalan implan. 

Perlakuan pada permukaan implan

  1. Acid-etched (Etsa asam)
    Etsa menggunakan asam kuat menghasilkan peningkatan kekasaran permukaan implan sehingga memperluas permukaan implant titanium.
    Contoh: BIOMET 3I OSSEOTITE(r) dan NanoTite(TM)
  2. Anodized (Anodisasi)
    Implan diproses secara elektrokimia. Hasil dari proses ini adalah lapisan titanium dioksida pada permukaan implant jadi lebih tebal dan lebih kasar bila dibandingkan dengan sebelum proses.
    Contoh: Nobel Biocare TiUnite(R)
  3. Blasted (Disembur)
    Implan disembur semacam selang kecil yang mengeluarkan partikel-partikel dalam kecepatan yang sangat tinggi. Materi yang sering digunakan antara lain titanium dioksida, aluminium dioksida, dan hidroksiapatit. Perlakuan menggunakan hidroksiapatit juga meliputi perlakuan permukaan mikrotekstur (MTX) dan RBM.
    DENTSPLY Implants ASTRA TECH TiOblast(TM), Zimmer Dental MTX(TM), Inclusive(R) Tapered Implants
  4. Blasted and acid-washed/ etched (Disembur dan dicuci asam/ dietsa asam)
    Implan disembur lalu permukaannya dicucu dengan asam non-etsa atau dietsa dengan asam kuat.
    Contoh: CAMLOG Promote (R), DENTSPLY Implant FRIALIT(R), dan FRIADENT(R) plus, Straumann(R) SLA(R)
  5. Hidroxyapatite (Hidroksiapatit)
    Hidroksiapatit dilapiskan pada permukaan implan. Hidroksiapatit adalah bahan osteokonduktif yang punya kemampuan untuk membentuk ikatan kuat antara tulang dan implan. Hidroksiapatit secara natural ada pada tulang dalam tubuh manusia. Karena itu, kehadiran hidroksiapatit pada implant membuat tubuh "mengenali" implant seolah-olah sebagai bagian dari dirinya sendiri dan tidak menganggapnya sebagai benda asing. Maka, keberadaan osteokonduktif pada implant diharapkan dapat menurunkan risiko penolakan tubuh terhadap implan. Bila reaksi penolakan dapat dihindari, maka risiko kegagalan oseointegrasi bisa diturunkan.
    Contoh: Implant Direct, Zimmer Dental MP-1(R)
  6. Laser ablation (Ablasi laser)
    Denyut sinar laser dengan intensitas tinggi dihantamkan pada lapisan pelindung yang berlapis logam. Hasilnya, permukan akan jadi bolong-bolong seperti sarang lebah sehingga permukaan implant jadi lebih luas. Kelebihan dari metode laser ini adalah ketiadaan kontaminasi karena laser ditembakkan dari jarak tertentu dan peralatan tersebut tidak menyentuh implant sama sekali. Ini berbeda dengan metode lain yang memerlukan kontak dengan implant sehingga berisiko menimbulkan kontaminasi pada implan.
    Contoh: BioHorizons(R) Laser-Lok(R)
  7. Plasma-sprayed (Disemprot plasma)
    Titanium berbentuk serbuk diinjeksikan ke dalam plasma pada suhu tinggi dan plasma titanium ini disemprotkan untuk membentuk lapisan pada implan.
    Contoh: Strauman(R) ITI(R) TPS

Metode-metode ini telah terbukti sukses dan digunakan untuk menghasilkan implant dengan berbagai topografi permukaan. Walau begitu, pengaruh topografi permukaan pada kompatibilitas biologis dan oseointegrasi dalam jangka panjang belum punya bukti-bukti yang kuat. Bidang keilmuan kedokteran gigi implant masih berusia setengah abad sehingga masih ada hal-hal yang perlu diteliti lebih jauh, khususnya pengaruh implant dalam pemakaian jangka panjang hingga puluhan tahun.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in