Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Potensi proliferasi & diferensiasi sel induk folikel gigi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Peneliti telah memeriksa potensi sel induk dari 3 populasi klon HDF. Sementara ketiganya dikembangbiakkan dalam kultur untuk lebih dari 15 bagian, tes proliferasi menunjukkan bahwa sel HDF1 punya potensi proliferasi lebih tinggi daripada sel HDF2 dan HDF3 pada enam bagian. Ketiga populasi sel bisa berdiferensiasi sepanjang garis keturunan osteogenic dan adipogenik pada 6 bagian, tapi dengan potensi yang sangat berbeda.

Sel-sel HDF1 menunjukkan potensi diferensiasi osteogenik yang paling tinggi. Semua populasi sel juga bisa diarahkan untuk berdiferensiasi menjadi adiposit, meskipun sel-sel HDF3 punya kecenderungan yang paling tinggi untuk berdiferensiasi sepanjang jalur ini. Namun, tidak ada satu pun di antara ketiga populasi klon HDF1, HDF2, dan HDF3 menunjukkan diferensiasi kondrosit dalam kondisi kultur yang telah memproduksi sel-sel garis keturunan kondrosit dari populasi-populasi sel induk lain. Karena ketiga tipe sel HDF itu menunjukkan potensi diferensiasi ganda, penelitian Honda et al (2010) menunjukkan bahwa folikel gigi mengandung populasi sel induk heterogen.

Sebenarnya, dari empat penelitian yang menguji kemampuan diferensiasi sel induk folikel gigi manusia, hanya satu yang menunjukkan diferensiasi ke kondrosit. Hal ini menyarankan bahwa sel induk folikel gigi yang diperoleh dalam penelitian kami telah berkomitmen terhadap garis keturunan osteogenik atau adipogenik. Dengan kata lain, pada sel induk folikel gigi, titik percabangan antara garis keturunan osteoblas dan adiposit lebih terlambat daripada titik percabangan garis keturunan osteogenik dan chondrogenik.

Namun, ada satu laporan tentang sel induk folikel gigi heterogen. Dengan menggunakan transfeksi SV40 dari folikel gigi mencit, Luan etal menghasilkan tiga garis keturunan sel abadi yang pilah dan yang sangat berbeda dalam prakara bentuk sel, aktivitas alkalin fosfatase, pola mineralisasi, dan pola ekspresi gen.

Garis keturunan tersebut juga jelas berbeda dari garis sel dari tahap sama tapi berasal dari tulang alveolar. Menariknya, semua lini sel mereka menunjukkan potensi yang sangat berbeda berkenaan dengan karakteristik mineralisasi secara in vitro.

Penelitian Luan et al tidak mengevaluasi kemampuan pembentukan jaringan dari populasi sel ini. Selain itu, meskipun diketahui bahwa folikel gigi mengandung sel induk heterogen, pertanyaannya adalah apakah tulang alveolar, sementum, dan ligamen periodontal dapat timbul dari sel induk yang berdiferensiasi pada jaringan target ini.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in