Prediktor kesuksesan implant gigi
Kesuksesan implan gigi ditentukan oleh banyak faktor yang saling berhubungan satu sama lain. Menurut Parithimarkalaignan and Padmanabhan (2013), faktor yang dapat digunakan untuk meramalkan kesuksesan implan gigi meliputi:
- Biokompabilitas bahan implant gigi
- Sifat makroskopik dan mikroskopik permukaan dan rancangan implan gigi
- Status implant bed dalam konteks kesarasan dan morfologi (kualitas tulang)
- Teknik bedah yang dikuasai dokter gigi
- Fase penyembuhan bebas dari gangguan
- Kondisi pembebanan
Porter & Fraunhofer (2005: 1) menjelaskan tentang 7 faktor yang memengaruhi kesuksesan implant gigi, yaitu:
- kuantitas dan kualitas tulang
- umur pasien
- pengalaman dokter gigi
- lokasi pemasangan implant gigi
- panjang implant gigi
- pemeliharaan kebersihan mulut
- pembebanan aksial
Lebih lanjut, mereka (halaman 7 dan 8) merinci faktor-faktor yang dapat dipakai untuk meramalkan kesuksesan implan gigi sebagai berikut:
- Tipe tulang 1 dan 2
- Tulang bervolume tinggi
- Pasien berumur kurang dari 60 tahun
- Dokter punya pengalaman klinis lebih dari 50 kasus
- Penempatan mandibula
- Implan gigi tunggal
- Panjang implant lebih dari 8 mm
- Gigitiruan parsial cekat dengan lebih dari 2 implan
- Pembebanan aksial implan
- Kontrol reguler pasca-operasi
- Kebersihan mulut yang baik
- Kesarasan umum dan kesarasan mulut pasien dalam kondisi baik
- Pasien tidak punya kebiasaan yang merusak implan, seperti merokok dan kerot (bruxism dan clench)
- Dokter setia pada prinsip-prinsip prostetik
- Faktor psikologis pasien
Wennerberg, 1998; Tete et al., 2008; Suzuki et al. 2009; Stadlinger et al. 2008; dan Richards, 1996 mendeskripsikan pentingnya sifat permukaan titanium dalam osseointegrasi implan gigi yang menjadi dasar kesuksesan implan gigi. Karya penelitian mereka meliputi morfologi, topografi, kekasaran, komposisi kimia, energi permukaan, komposisi permukaan, potensi kimia, stress residual, eksistensi kotoran, ketebalan lapisan oksida titanium dan ada-tidaknya senyawa logam dan non-logam pada permukaan implant gigi. Mengontrol permukaan implant dapat mengurangi waktu penyembuhan dan antarmuka implant – tulang punya cukup kekuatan mekanis untuk menahan daya-daya lingkungan oral (Schucker et al., 2006).
Ingin solusi nyaman untuk mengganti gigi Anda yang hilang? Caranya gampang banget: hubungi kami.
Referensi
Porter & Fraunhofer. 2005. Success or failure of dental implants? A literature review with treatment consideration. General Dentistry Journal - November/ December 2005
Richards RG. 1996. The effect of surface roughness on fibroblast adhesion in vitro. Injury. 27pp.S-C38-S-C43, 0020-1383
Schuckert, Jopp, Muller. 2006. De Novo Grown Bone on Exposed Implant Surfaces Using Photodynamic Therapy and Recombinant Human Bone Morphogenetic Protein-2: Case Report Implant Dentistry. 15 361 365 1056-6163
Stadlinger, E. Pilling, M. Huhle, R. Mai, S. Bierbaum, D. Scharnweber, E. Kuhlisch, R. Loukota, U. Eckelt, 2008. Evaluation of osseointegration of dental implants coated with collagen, chondroitin sulphate and BMP-4: an animal study. International Journal of Oral Maxillofacial Surgery. 37 54 59 0901-5027
Suzuki M, Guimaraes MV, Marin C, Granato R, Gil JN, Coelho PG. 2009. Histomorphometric Evaluation of Alumina-Blasted/Acid-Etched and Thin Ion Beam-Deposited Bioceramic Surfaces: An Experimental Study in Dogs. International Journal of Oral Maxillofacial Surgery. 0278-2391 67 602 607
Tete, F. Mastrangelo, T. Traini, R. Vinci, G. Sammartino, G. Marenzi, E. Gherlone, 2008A Macro and Nanostructure Evaluation of a Novel Dental Implant. Implant Dentistry. 17 309 320 1056-6163
Wennerberg, 1998. The importance of surface roughness for implant incorporation. International Jornal of Machining and Tools Manufacturing. 38 657 662 0890-6955