Prinsip-Prinsip Pedoman Umum Menjahit Luka Bedah
Prinsip-Prinsip Pedoman Umum Menjahit Luka Bedah
- Jahitan biasanya ditempatkan pada arah distal dari gigi pamungkas dan di setiap ruang interproksimal.
- Jahitan hendaknya selalu disisipkan melalui flap jaringan yang bergerak lebih dulu.
- Jarum bentuk sirkular dipakai karena keterbatasan ruang dalam mulut.
- Jarum jahit hendaknya hanya dipegang pada bagian gagang jarum dan jarum jahit hendaknya disisipkan dan ditarik melalui jaringan seturut lingkaran.
- Pegang jarum jahit di bagian tengah holder jarum.
- Bahu jarum hendaknya ditempatkan beberapa milimeter dari ujung holder jarum.
- Jangan pegang jarum di titik pertemuan jarum dan benang jahitan.
- Saat menembus jaringan, jarum harus masuk ke jaringan pada sudut yang tepat.
- Tujuan selama proses menjahit beberapa tingkat jaringan adalah menjahit periosteum dengan periosteum dan jaringan dengan jaringan.
- Tarik jahitan cukup kencang untuk menahan flap di tempatnya tanpa mencekik pasokan darah flap.
- Saat mengikat jahitan, jahitan tidak boleh berwarna pucat.
- Jahitan harus dipasang lebih dari 2 mm sampai 3 mm terhitung dari tepi flap untuk mencegah robek pada flap selama pembengkakan pasca operasi.
Mengikat simpul
Setelah jahitan bedah dipasang dengan memuaskan, jahitan itu harus diamankan dengan simpul. Pengikatan instrumen paling umum dipakai dalam bedah kulit. Simpul yang biasanya dipakai adalah simpul mati (square knot).
Pertama, ujung holder jarum diputar searah jarum jam di sekitar ujung panjang jahitan sebanyak dua putaran penuh (lihat gambar). Ujung holder jarum digunakan untuk memegang ujung jahitan yang pendek. Bagian ujung jahitan yang pendek ditarik melalui pesosok ujung yang panjang dengan menyilangkan tangan, sehingga kedua ujung jahitan berada di sisi yang berlawanan dengan garis jahitan. Holder jarum diputar berlawanan arah jarum jam sekali di sekitar jahitan panjang. Ujung pendek kemudian digenggam dengan ujung holder jarum dan ditarik melalui pesosok lagi.
Jahitan hendaknya dikencangkan secukupnya untuk merapatkan tepi-tepi luka bedah tanpa mencekik jaringan. Terkadang, meninggalkan pesosok jahitan kecil setelah ikatan kedua sangat membantu. Pesosok cadangan ini memungkinkan jahitan untuk melebar sedikit dan sangat membantu mencegah jaringan tercekik oleh ketegangan dari jahitan yang meningkat seiring dengan edema luka yang meningkat. Tergantung pada preferensi dokter, satu atau dua ikatan tambahan bisa ditambahkan.
Simput mati berturut-turut yang dibuat dengan tepat adalah prakara yang penting. Dengan kata lain, setiap ikatan harus diletakkan sejajar dengan ikatan sebelumnya. Prosedur ini penting dalam mencegah terciptanya simpul granny (granny knot) yang cenderung tergelincir dan secara inheren lebih lemah daripada simpul mati yang benar. Bila jumlah ikatan yang diinginkan selesai, benang jahitan bisa dipotong (jika jahitan terputus digunakan) atau jahitan berikutnya bisa ditempatkan.