Rasa logam kala batuk gejala penyakit
Rasa logam kala batuk bisa terjadi karena beberapa faktor, antara lain, faktor penyakit, umpamanya, sakit gusi. Tapi, tentu saja pemicu rasa logam bukan hanya penyakit gusi. Ada faktor-faktor lain yang bisa memicu terjadinya rasa logam kala batuk. Apa sajakah itu? Mari kita simak uraian berikut ini.
1. Penyakit gusi
Penyakit gusi atau penyakit periodontal adalah infeksi pada jaringan gusi dalam mulut. Kumpulan bakteri dalam mulut bisa marakken penyakit gusi. Menjaga kebersihan mulut biasanya sudah cukup untuk mencegah kumpulan bakteri. Prinsip "Bersatu - teguh, bercerai runtuh" ternyata juga berlaku dalam jagad bakteri.
2. Flu
Flu terjadi dari infeksi virus Rhinovirus (virus badak) di dalam hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus ini mudah menular ke orang lain melalui puncratan ludah dan abab. Virus rhino bisa memengaruhi urat perasa sehingga marakken rasa logam dalam mulut.
3. Infeksi sinus
Sinus adalah ruang kosong di belakang pipi dan jidat yang berhubungan dengan hidung. Ruang ini diberi nama sinus karena bentuknya menyerupai sinus dalam sebuah segitiga. Infeksi pada bagian sinus disebut sinusitis. Sinusitis marakken sejumlah gejala, antara lain, rasa logam dalam mulut penderitanya.
4. Gangguan pencernaan
Beberapa kondisi kesarasan manusia bisa marakken gangguan pencernaan, umpamanya, gastritis, penyakit gastroesofageal reflux (GERD), dan sebagainya. Rasa logam dalam mulut bisa gejala dari gangguan penceranaan ini.
5. Kanker
Perawatan kanker bisa memengaruhi fungsi pengecapan dan mengubah aliran saliva normal. Ini marakken rasa logam dalam mulut.
6. Hamil
Beberapa ibu hamil merasakan rasa logam dalam mulutnya karena dysgeusia, yaitu distorsi rasa pengecapan. Hormon hamil bisa marakken dysgeusia. Rasa yang berubah termasuk berubah jadi rasa logam.
7. Obat / racun tertentu yang masuk ke dalam tubuh
Beberapa macam obat atau racun yang masuk ke dalam tubuh manusia juga bisa memicu timbulnya rasa logam