Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Rekayasa Jaringan Lunak dalam Kedokteran Gigi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Teknik operasi dalam kedokteran gigi saat ini bisa dikatakan sudah sangat efektif untuk perbesaran/ augmentasi punggung jaringan lunak, pencangkokan gusi bebas, dan prosedur penutupan akar yang memerlukan jaringan donor dengan lokasi bedah di tempat yang nyempil pada tubuh pasien. Lokasi bedah pemberi jaringan donor ini dikenal dengan sebutan "situs donor" (donor site).

Dari sudut pandang pasien, situs donor sering jadi lebih terasa tidak nyaman pasca operasi dibandingkan situs penerima cangkokan (graft). Dari sudut pandang klinis, situs donor lebih rentan terhadap perkara pasca operasi, antara lain, pendarahan yang berlebihan. Di samping masalah ini, perkara lainnya adalah hanya ada sedikit jumlah jaringan donor yang tersedia untuk digunakan untuk satu waktu.

Karena jumlah jaringan donor yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pasien yang membutuhkan graft ganda, maka pasien diharuskan untuk melalui beberapa prosedur bedah untuk mendapatkannya. Untuk cacat jaringan lunak lainnya, seperti ruang interproksimal terbuka, tidak ada teknik augmentasi yang tersedia pada masa kini guna memperoleh hasil koreksi yang kesuksesannya mudah diprediksi.

Harapan pada rekayasa jaringan

Rekayasa jaringan diharapkan bisa menyediakan pasokan yang tidak terbatas dari persediaan jaringan donor atau dari tempat lainnya agar dapat dilakukan solusi untuk cacat oral seperti cacat interproksimal ruang terbuka.

Jaringan pertama yang berhasil direkayasa dalam laboratorium dan diterapkan dalam perawatan pasien rutin adalah kulit. Kulit adalah organ tubuh yang paling banyak. Rekayasa jaringan produk kulit telah digunakan dalam pusat penyembuhan luka untuk mengobati luka bakar, stasis vena, tekanan dan ulkus diabetes, dan gangguan-gangguan lainnya.

Melihat kesuksesan tersebut, tentu saja wajar bila kemudian orang menganggap bahwa teknologi ini dapat pula diterapkan dalam bidang kedokteran gigi. Di bidang ini, pengembangan rekayasa jaringan lunak telah mengikuti tiga baris penelitian dasar, yaitu:

  1. penerapan alograft aselular
  2. penerapan faktor pertumbuhan dan protein matriks ekstraseluler
  3. penerapan terapi berbasis sel hidup.

Upaya penelitian terbaru untuk mengatasi kerusakan jaringan lunak dengan menggunakan pendekatan-pendekatan baru dalam lingkungan mulut perlu kita ketahui.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in