Respon jaringan terhadap modifikasi permukaan implant (1)
Oseointegrasi adalah hasil penyembuhan jaringan tulang yang menguntungkan di sekitar implant titanium. Ini adalah proses biologis di mana pembentukan jaringan tulang di sekitar implant membentuk penjangkaran langsung tanpa disertai pertumbuhan jaringan fibrosa pada antarmuka implant tulang (Branemark, Adell et al. 1969; Branemark, Hansson et al. 1977).
Implan titanium banyak dipakai dan sukses berpadu dengan tulang. Riset untuk mengembangkan permukaan titanium macem baru dan/ atau untuk memodifikasi permukaan implant terus dilakukan. Meskipun begitu, mekanisme oseointegrasi masih kurang diketahui secara terperinci.
Pengetahuan masa kini tentang proses penyembuhan pada aneka implant titanium terutama diperoleh dari data biomekanis dan histologis serta korelasinya dengan penyembuhan fraktur normal. Penelitian histologis dan biomekanis sangat mendukung pandangan bahwa tulang memberi respon berbeda pada permukaan implant dengan properti yang berbeda. Properti yang berbeda menghasilkan respon yang berbeda.
Sebagai dampak dari data tersebut, para pakar implantologi memberi perhatian yang sangat besar pada penelitian in vitro yang berkaitan dengan aktivitas seluler dan molekuler pada berbagai substrat yang berbeda dan untuk mengekstrapolasi hasil pada antarmuka aktual antara implant dan jaringan tulang yang hidup. Berdasarkan hasil dari penelitian-penelitian in vitro, permukaan implant memengaruhi sekuensi permulaan adsorpsi protein, adhesi platelet, dan hemostasis, aktivasi komplemen, inflamasi dan respon sel osteogenik.
Sekalipun telah mempertimbangkan informasi penting yang diperoleh dari penelitian ini, sebagian besar hasil penelitian tidak mewakili paradigma aktual skenario implantasi in vivo. Misalnya, penelitian dini in vivo mengungkapkan bahwa proses pembentukan tulang pada implant titanium didahului dengan perekrutan sel dari macem yang berbeda dan pada tingkat diferensiasi morfologi yang berbeda.
Namun, aktivitas fungsional sel yang berbeda dan peran sel selain sel-sel osteogenik dalam proses penyembuhan belum didefinisikan secara jelas.
Pertanyaan kuncinya adalah bagaimana kejadian molekuler dan seluler dini dipengaruhi oleh properti permukaan material in vivo, dan bagaimana kejadian dini ini memengaruhi pengorganisasian jaringan sekitarnya dan keterkaitan atau ikatannya dengan permukaan material dan, pada gilirannya, kapasitas antarmuka guna beradaptasi dengan interaksi beban berkelanjutan jangka panjang. [Bersambung]