Restorasi Dengan Mahkota Dowel Logam-Keramik Untuk Gigi Yang Rusak Parah: Laporan Klinis

Bulem Yüzügüllü, Şenay Canay

Kemungkinan daya tahan gigi yang dirawat endodontik berkaitan langsung dengan kuantitas dan kualitas jaringan gigi yang tersisa.  Bagian atas ruang pulpa menyediakan banyak dukungan yang diperlukan bagi gigi natural. Apabila ini hilang, maka dinding fasial dan lingual akan sangat melemah dan tidak mempunyai dukungan yang memadai.  Restorasi inti dowel digunakan dalam rekonstruksi struktur mahkota yang hilang sebagai dampak dari karies, fraktur, akses endodontik, abses, atau restorasi yang pernah dilakukan sebelumnya. 

Ukuran dan bentuk pasak, rancangan preparasi gigi final, macem agen luting yang digunakan mempengaruhi resistensi gigi.  Pasak dowel terutama memberikan perlindungan dari fraktur vertikal dan horisontal, retensi, dan stabilisasi inti.  Karena penyisipan dan retensi pasak tersebut dalam saluran yang telah dipreparasi tergantung dari elastisitas dentin, maka pasak ini tidak menghasilkan stress lateral yang dapat menimbulkan retakan atau fraktur akar, jika pasak tersebut dipasang positif dan tidak dapat bergerak ke arah apikal, ke luar dari posisinya tersebut. 

Gigi yang saluran akarnya lebih dari satu memerlukan dowel dengan panjang optimal di saluran yang paling diinginkan dan pasak pengunci tipe anak kunci yang lebih pendek di saluran yang kedua.  Anak kunci ini membantu mendudukkan dowel di tempatnya dan mencegah rotasi.

Dari berbagai macam desain inti dowel yang tersedia, inti dowel yang digunakan paling luas dapat diklasifikasikan dalam dua tipe dasar, yaitu:

1. Desain pasak logam dan inti yang biasanya dicor sebagai satu batang tunggal.  
2. Desain dua unsur yang terdiri dari pasak buatan pabrik yang dijual secara komersil.

Inti semen amalgam perak, komposit resin, atau ionomer kaca kemudian disesuaikan dengan pasak tipe ini. Inti dowel yang dicor umumnya dianjurkan untuk gigi yang hanya menyisakan sedikit struktur mahkota.  Pada situasi semacam ini, penggunaan logam campuran yang mengandung emas berkadar tinggi terlihat paling pas. Dengan kandungan emas yang tinggi ini, maka akan didapatkan biokompabilitas yang tinggi, resistensi yang tinggi terhadap korosi, dan kekakuan yang rendah.

Bersambung