Lanjutan

Mahkota dowel cor dibuat dengan menggunakan teknik cetakan langsung. Sprue plastik padat (Williams Dental, Buffalo, NY) dipangkas agar masuk agak longgar dalam saluran. Lilin inlay keras  (Almore International Inc, Portland , OR ) dilunakkan dan diaplikasikan pada sprue dan dipasangkan pada saluran.

Ketika lilin telah mulai mengeras, pola tersebut dipindahkan ke dalam dan ke luar saluran untuk memastikannya tidak akan terkunci dalam undercut.  Preparasi inti dan anak kunci-kunci dipasangan lilin di sekitar cetakan dowel.  Mahkota dowel kemudian dituang dalam sprue dan dicetak dari alloy emas (DeguDent G , DeguDent GmbH, Hanau, Jerman). Setelah pencetakan, penghapusan, dan pembersihan, mahkota dowel diadaptasikan dan dipasangkan pada gigi . 

Dengan empat buah mahkota dowel cor ada di tempatnya, cetakan lengkung utuh yang baru dibuat menggunakan pasta cetak vinyl polisiloksan (Speedex, Coltene Whaledent, Mahwah , NJ).  Cetakan baru dengan mahkota dowel cor di tempatnya itu lalu dipindahkan ke artikulator (Whip Mix Corp , Louisville , KY ) untuk pembuatan porselen (Ceramco 3; Dentsply Ceramco , PA ) yang merupakan bagian dari restorasi. Setelah superstruktur porselen pada mahkota dowel cor selesai, restorasi dicoba dan diperiksa integritas marginalnya, hubungan proksimal dan oklusalnya, dan warnanya.

Antara margin gigi dan bagian porselen, ada kolar cor sebesar 1-1,5 mm. Bagian cor dari restorasi tersebut diabrasi partikel udara dengan abrasif aluminium oksida 50 μ (Microetcher Model Er Presisi sandblaster; Danville Engineering, Inc, USA ). Semen resin dual-cure (Panavia F; Kuraray Medical, Inc.) digunakan sebagai agen luting. Setelah menerapkan primer alloy (Alloy Primer, Kuraray Medis, Inc) pada bagian dowel cor, ED Primer II A dan B (ED Primer II A, B, Kuraray Medis, Inc) dicampur dan diterapkan pada bagian koronal dan bagian dowel pada struktur gigi. Tiga puluh detik kemudian, gigi dikeringkan dengan udara dan kelebihan primer dihapus dengan poin kertas.

Pasta Panavia F A dan B (Panavia F, Kuraray Medical, Inc) dikeluarkan dalam jumlah yang sama, kemudian semen campuran diaplikasikan untuk melapisi bagian dowel cor dari restorasi tersebut. Instruksi pabrik diikuti untuk seluruh aspek prosedur penempatan. Kelebihan semen pada margin dibersihkan. Margin restorasi di-light-cure selama 20 detik pada setiap permukaannya dan restorasi dibiarkan self-cure dengan menerapkan Oxyguard II (Oxyguard II, Kuraray Medis, Inc) selama 3 menit. Margin dikilapkan sehingga aloy emas dan gigi berada di bidang yang sama. Radiografi panoramik terhadap pasien dibuat 12 bulan kemudian. Restorasi dengan mahkota dowel satu keping berbahan logam-keramik yang dideskripsikan dalam penelitian ini nampaknya bekerja dengan tanpa perkara selama masa evaluasi 12 bulan.

Bersambung