Sel B, sel tukang sapu
Sebelumnya, kita telah membahas bahwa sel T bagaikan pasukan tentara yang terdiri dari prajurit penyerbu (sel T killer) dan komandan (sel T helper). Kali ini kita akan membahas sel B yang bertindak seperti tukang sapu.
Sel B atau B cell alias limfosit B adalah salah satu macem sel darah putih dari sub-tipe limfosit di samping sel T. Antibodi yang disekresikan oleh sel B punya fungsi penting dalam sistem kekebalan adaptif. Bukan hanya itu, sel B juga menghadirkan antigen dan sitokin.
Pada mamalia, sel B dibentuk dan matang dalam sumsum tulang. Tapi nama sel B bukan berarti "Bone cell". Istilah "sel B" kependekan dari sel Bursa Fabricus, lokasi di mana sel ini pertama kali ditemukan pada unggas oleh Chang and Glick (Cooper & Max, 2015). Penelitian-penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa ternyata sel B bukan hanya ada pada unggas, tapi juga ada pada manusia.
Sel B tidak membunuh virus sendiri. Sel B hanya menyapu virus-virus yang disisakan oleh serangan sel T. Selain itu, sel B membuat antibodi yang menjebak virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia. Tanpa sistem pertahanan ini, badan manusia mudah sakit bahkan oleh virus dan bakteri yang lemah. Dengan adanya sistem pertahanan ini, kondisi jadi lebih aman meskipun manusia tetap saja masih bisa mati bila tubuh manusia gagal membuat antibodi atau antibodi manusia gagal mengatasi serangan.
Antibodi mempertahankan kesarasan tubuh dengan mengikat racun mikroba dan virus serta menonaktifkannya. Antibody yang mengikat patogen-patogen juga merekrut tipe-tipe sel darah putih dan sistem protein darah yang secara kolektif disebut komplemen. Sel darah putih dan komponen komplemen yang telah diaktifkan bekerja sama untuk menyerang para penyerbu.
Antibody diproduksi dalam aneka bentuk, masing-masing bentuk itu punya sekuen asam amino yang berbeda dan tapak pengikatan antigen yang berbeda. Mamalia membuat lima kelas antibodi, masin-masing memediasi respon biologis yang pilah setelah pengikatan antigen.
Pembentukan Sel B
Secara garis besar, pembentukan sel B dapat diringkas sebagai berikut. Awalnya, sel B berkembang dari sel induk hematopoietik (HSCs) yang berasal dari sumsum tulang. Sel induk itu lalu berdiferensiasi menjadi sel-sel progrenitor multipoten (MPP), kemudian berdiferensiasi lagi menjadi sel-sel progenitor limfoid umum (CLP) sebelum akhirnya menjadi sel B melalui beberapa tahap yang ditandai dengan pola ekspresi gen dan rantai H imunoglobulin.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
https://askabiologist.asu.edu/b-cell; akses 3 Desember 2016
Cooper, Max D. The early history of B cells. Nature Reviews Immunology. 15 (3): 191–7.
Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walter. Molecular Biology of the Cell, 4th edition (Biologi Molekuler Sel). New York: Garland Science; 2002. ISBN-10: 0-8153-3218-1ISBN-10: 0-8153-4072-9
Kondo, Motonari (2010-11-01). Lymphoid and myeloid lineage commitment in multipotent hematopoietic progenitors. Immunological Reviews. 238 (1): 37–46.
Pelanda, Roberta; Torres, Raul M. Central B-Cell Tolerance: Where Selection Begins. Cold Spring Harbor Perspectives in Biology. 2012. 4 (4): a007146.