Sel induk pulpa gigi (DPSC)
Pulpa gigi mengandung jaringan ikat, sel mesenkim, serabut saraf, pembuluh darah, dan limfatik. Fungsi utamanya adalah memproduksi dentin dan mempertahankan vitalitas biologis dan fisiologis dentin.
Sel induk dalam gigi punya kemampuan untuk bermigrasi ke permukaan dentin dan berdiferensiasi menjadi odontoblas untuk membentuk dentin reparatif. Kemampuan untuk membentuk odontoblas baru sebagai respon terhadap kerusakan menunjukkan adanya sumber sel induk dalam pulpa gigi. Gronthos et al. (2000) memisahkan sel induk ini dan memberinya nama DPSCs (Dental Pulp Stem Cells, sel induk pulpa gigi). Sel induk pulpa gigi mirip dengan sel induk sumsum tulang, tapi tidak sama persis.
Sel induk pulpa bisa berdiferensiasi menjadi bermacam-macam sel, yaitu:
- Miokardiosit (Sel otot jantung)
- Neuron (Sel saraf)
- Miosit (Sel otot)
- Osteosit (sel tulang)
- Kondrosit (sel tulang rawan)
- Adiposit (Sel lemak)
Sumber sel induk pulpa
Di antara beberapa macem sel induk, sel induk pulpa gigi relatif lebih mudah diperoleh. Setiap gigi manusia mengandung sel induk ini, baik gigi susu maupun gigi dewasa. Sehingga, sel induk pulpa bisa diperoleh dari gigi susu atau gigi dewasa yang sudah copot.
Pulpa dipisahkan secara fisik dari mahkota dan akar gigi, lalu direndam dalam enzim kolagenase dan dispase. Sel-sel tunggal dalam larutan itu dihasilkan dengan regangan fisik jaringan yang direndam itu. Sel-sel pembentuk koloni dihasilkan pada frekwensi tinggi dari pulpa gigi (22–70 koloni/ 104 sel plat).
Selain cara memperoleh yang mudah dan sederhana, kelebihan sel induk pulpa dibandingkan sel induk lain adalah:
- bisa diekstrak dari jaringan pulpa gigi dengan sangat efisien
- tingkat morbiditas sangat rendah
- punya kemampuan diferensiasi yang luas
- terbukti interaktif dengan biomateri
- penatalaksaan sel induk pulpa lebih mudah
Sel induk pulpa & implan
Dalam penelitian tentang oseointegrasi, sel induk pulpa berfungsi sebagai model untuk augmentasi tulang sebelum menerima implant gigi. Hasil penelitian menunjukkan tulang terbentuk baik dan mengandung neovaskularisasi.
Pada penelitian lain, sel induk pulpa ditumbuhkan pada permukaan implan gigi titanium. Diferensias dievaluasi setelah 7, 14, dan 21 hari. Hasilnya, diferensiasi sel induk pulpa yang dikultur pada titanium bisa dideteksi pada semua titik waktu itu dan oseointegrasi berlangsung lebih cepat bila dibandingkan tanpa penggunaan sel induk pulpa.
Penelitian-penelitian tersebut di atas menunjukkan sel induk pulpa punya potensi dalam perawatan implant gigi.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
Marcella La Noce, et al. Dental pulp stem cells: State of the art and suggestions for a true translation of research into therapy. Journal of Dentistry July 2014 Volume 42 Issue 7 Pages 761-768
Marco Tatullo, Massimo Marrelli, Kevin M. Shakesheff, Lisa J. White. Dental pulp stem cells: function, isolation and applications in regenerative medicine (Sel induk pulpa gigi: fungsi, isolasi, dan aplikasi dalam pengobatan regeneratif). Journal of tissue engineering and regenerative medicine 21 May 2014
Flavia Iaculli, Ester Sara Di Filippo, Adriano Piattelli, Rosa Mancinelli, Stefania Fulle. Dental pulp stem cells grown on dental implant titanium surfaces: An in vitro evaluation of differentiation and microRNAs expression (Sel induk pulpa gigi ditumbuhkan pada permukaan implant titanium gigi: evaluasi diferensiasi in vitro dan ekspresi mikroRNA). Journal of Biomedical Materials Research 9 February 2016.