Lanjutan dari Fungsi Utama Epitel Gingiva

Sel-sel Langerhans adalah sel-sel dendritik yang berada di antara keratinosit pada semua level suprabasal. Sel-sel tersebut termasuk ke dalam sistem fagosit mononuklir (sisem retikuloendotelial) karena monosit termodifikasi diturunkan dari sumsum tulang. Mereka mengandung granula-granula memanjang, dan mereka dianggap makrofag dengan properti antigen yang mungkin. Sel-sel Langerhans punya peran penting dalam reaksi imun sebagaimana sel-sel yang menunjukkan watak antigen untuk limfosit. Sel-sel ini mengandung granula spesifik g (granula Birbeck), dan punya aktivitas adenosit trifosfatase yang terlihat jelas. Mereka ditemukan dalam epitelium oral gingiva normal dan sejumlah kecil juga ditemukan dalam epitelium sulkular. Mereka mungkin tidak ada pada jungsi epitelium gingiva normal.

Sel-sel Merkel berada di lapisan-lapisan dalam epitelium, jadi tempat berlabuh bagi ujung-ujung saraf, dan dikoneksikan dengan sel-sel yang ada didekatnya oleh desmosom. Sel-sel Merkel diidentifikasi sebagai perseptor perabaan (tactile perceptor).

Epitelium disatukan dengan jaringan ikat yang mendasarinya oleh basal lamina dengan ketebalan 300-400 Å dan berada sekitar 400 A di bawah lapisan basal epitel. Basal lamina terdiri dari lamina lucida dan lamina densa. Hemidesmosom sel-sel epitel basal abut lamina lucida yang terutama terdiri dari glycoprotein laminin. Lamina densa terdiri dari kolagen tipe IV.

Basal lamina yang dapat dibedakan dengan jelas pada level ultra struktur dikoneksikan dengan kondensasi retikular fibril jaringan ikat yang mendasarinya (terutama kolagen tipe IV) oleh fibril jangkar (anchoring fibrils). Fibril jangkar diukur dengan panjang 750 nm dari ujung epitel ke ujung jaringan ikat dimana mereka tampak membentuk pesosok di sekitar serat kolagen. Kompleks basal lamina dan fibril adalah asam Schiff positif periodik dan lapisan argyrofilik yang teramati pada level optik. Basal lamina mudah menyerap air tapi bertindak sebagai penghalang untuk materi partikulat.