Sulkus gingiva dan gingiva terlekat
Sulkus gingiva
lanjutan Anatomi Periodontium
Sulkus gingiva adalah ruang atau celah dangkal di sekitar gigi yang menempel dengan permukaan gigi pada satu sisi dan lapisan epitel yang melapisi margin gingiva bebas di sisi lain. Sulkus gingiva berbentuk V dan hampir tidak memungkinkan masuknya probe periodontal. Penentuan kedalaman klinis sulkus gingiva merupakan parameter diagnosis yang penting. Di bawah kondisi absolut normal atau idel, kedalaman sulkus gingiva adalah 0 mm atau nyaris 0 mm. Kondisi normal secara keta bisa dibuat dalam eksperimen hanya pada binatang bebas kuman atau setelah kontrol plak yang intensif dalam waktu panjang.
Dalam gingiva manusia yang saras dari perspektif klinis, bisa ditemukan sulkus dengan kedalaman yang dangkal. Seperti yang diuraikan dalam bagian histologi, kedalaman sulkus pada manusia saras klinis dilaporkan sedalam 1,8 mm dengan variasi antara 0 hingga 6 mm. Penelitian-penelitian lain melaporkan kedalaman 1,5 mm dan 0,69 mm. Evaluasi klinis yang dipakai untuk menentukan kedalaman sulkus melibatkan penggunaan instrumen logam (probe periodontal) dan perkiraan jarak yang dipenetrasinya (yaitu kedalaman probing). Kedalaman histologi sulkus tidak perlu benar-benar sama dengan kedalaman penetrasi probe. Penetrasi probe bergantung pada beberapa faktor, seperti diameter probe, daya probing, dan level inflamasi. Konsekuensinya, kedalaman probing tidak harus benar-benar sama dengan kedalaman histologi sulkus. Apa yang disebut sebagai kedalaman probing sulkus gingiva normal klinis pada manusia berkisar antara 2 sampai 3 mm.
Gingiva terlekat
Gingiva terlekat merupakan kelanjutan dari gingiva marginal. Gingiva ini kokoh, elastis, dan terikat kuat dengan periosteum tulang alveolar di bawahnya. Aspek fasial gingiva terlekat meluas sampai mukosa alveolar yang dapat bergerak dan relatif longgar. Gingiva ini dibatasi dengan jungsi mukogingiva.
Kedalaman gingiva terlekat adalah parameter klinis yang penting. Ini merupakan jarak antara jungsi mukogingiva dan proyeksi permukaan eksternal dasar sulkus gingiva atau kantong periodontal. Kedalaman gingiva hendaknya tidak disamakan dengan kedalaman gingiva keratin meskipun ini juga meliputi gingiva marginal.
Kedalaman gingiva terlekat pada aspek fasial berbeda di area mulut yang berbeda. Umumnya area yang terluas di dekat gigi seri (yaitu 3,5 sampai 4,5 mm di rahang atas dan 3,3 sampai 3,9 mm di rahang bawah) dan lebih sempir di segmen posterior (yaitu 1,9 mm di premolar pertama rahang atas dan 1,8 mm di premolar pertama rahang bawah).
Karena jungsi mukogingiva tetap diam di tempatnya seumur hidup manusia dewasa, perubahan lebar gingiva terlekat terjadi karena modifikasi posisi bagian koronanya. Kedalaman gingiva terlekat meningkat sejak umur 4 tahun dan pada gigi supraerupsi. Di aspek lingual rahang bawah, gingiva terlekat berujung pada jungsi mukosa alveolar lingual yang berlanjut dari membran mukosa yan melapisi dasar mulut. Permukaan palatal dari gingiva terlekat yang berada di rahang atas menyatu padu dengan mukosa palatal yang sama kokohnya dan elastis. Lanjut ke gingiva interdental.