Tambalan gigi era purbakala
Gagasan menambal gigi berlubang bukan hal baru. Gigi manusia berumur 6500 tahun yang ditemukan di Slovenia menunjukkan retak di gigi taring kiri pada rahang bawah diisi dengan lilin malam yang dihasilkan dari lebah. Berbagai teknik analisis menunjukkan area dentin yang terbuka dan retak vertikal yang meliputi enamel dan dentin diisi dengan bahan itu. Mungkin pengisian ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa sensitif pada gigi karena retak dan area dentin yang terbuka itu.
Lilin malam temuan purbakala masih dipakai pada jaman modern, tapi bukan lagi sebagai pengisi gigi, melainkan sebagai piranti pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran gigi.
Di Mesir, gigi berlubang yang telah dibersihkan diisi dengan papirus yang di dalamnya berisi obat atau jelai giling yang dicampur dengan oker berwarna kuning dan madu.
Dalam kedokteran gigi modern, pengisian gigi berlubang dengan obat masih diterapkan untuk tambalan sementara. Setelah lubang gigi dibersihkan, lalu dirawat dengan memasukkan obat ke dalamnya. Selanjutnya lubang ditutup dengan tambalan sementara. Setelah infeksi di dalam saluran gigi sembuh, barulah gigi ditambal dengan tambalan permanen, biasanya amalgalm. Prinsip pengisian dengan ramuan obat bertahan selama berabad-abad dari jaman batu hingga sekarang. Perbedannya terletak pada ramuan obat yang digunakan untuk mengisi dan segel untuk menutupnya.
Dari sejak muncul gagasan menghapus sel mati pada gigi berlubang hingga ditemukan bor gigi perlu waktu lebih dari 3000 tahun. Dari sejak ditemukan bor gigi pertama sampai muncul gagasan mengisi gigi berlubang perlu waktu lebih dari 2000 tahun. Dari dari pengisian dengan menggunakan obat sampai ditemukannya amalgalm perlu waktu lebih dari 5000 tahun. Rangkaian perjalanan sejarah ini menyimpulkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan perawatan gigi jaman dulu berlangsung lambat atau malah sangat lambat.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
https://www.ancient-origins.net/news-history-archaeology/paleolithic-toothache-oldest-dentistry-revealed-14000-year-old-tooth-020441; akses 5 November 2016
Bernardini, F. et al. Beeswax as Dental Filling on a Neolithic Human Tooth. PLoS One 7, e44904 (2012).
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/originals/d4/30/6b/d4306b64e6a2733a5f3aeecb01d39727.jpg; akses 5 November 2016
https://www.dictionary.com/browse/ochre; akses 5 November 2016