Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Tanam implant gigi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Implan gigi ditanam ke dalam tulang rahang untuk mengganti akar gigi asli agar memungkinkan pemasangan prostesis gigi. Implan menduduki posisi penting dalam abad 21 Masehi melalui karya Profesor Per Ingvar Brånemark yang meneliti mikrosirkulasi dalam jaringan tulang.

Brånemark menggunakan benda optik baja tahan karat untuk menyelidiki anatomi dan fisiologi jaringan yang cedera. Benda tersebut ditanam dalam kaki kelinci dan anjing. Dalam beberapa eksperimen, bahan baja tahan karat diganti dengan titanium. Di penghujung percobaan, Prof Brånemark mengamati titanium yang dipasangnya melekat erat pada tulang. Profesor mengamati kenyataan bagaimana titanium tidak bisa lepas dari tulang di sekelilingnya setelah luka operasi sembuh.

Penelitian histologi menunjukkan titanium berpadu sempurna dengan tulang. Setelah mengamati percobaan ini, Brånemark mengembangkan konsep baru yang dikenal dengan sebutan "oseointegrasi" atau paduan tulang. Temuan itu diterapkan dalam bidang kedokteran gigi sehingga implan gigi beranjak dari implan gigi kuno yang punya tingkat kesuksesan rendah ke implan gigi modern yang punya tingkat kesuksesan tinggi.

Teknologi implan gigi membaik dalam beberapa tahun ini. Sehingga, perbaikan teknologi ini memberi pasien tingkat efektivitas, kenyamanan, dan keterjangkauan biaya. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa begitu banyak dokter merekomendasikan implan gigi sebagai metode yang lebih dianjurkan untuk mengganti gigi yang hilangImplan gigi Titanium dapat menawarkan banyak kebaikan, misalnya, stabilitas. Implan gigi ditanam pada tulang rahang lalu berpadu dengan tulang melalui proses oseointegrasi sehingga gigi palsu tanam lebih stabil daripada gigi palsu lepasan maupun gigi palsu cekat. Gigi palsu tanam diperkenalkan oleh para marketer sebagai gigi palsu permanen meskipun, pada kenyataannya, permanen atau tidaknya gigi palsu tanam bergantung pada banyak faktor. Jika seluruh faktor terpenuhi, memang ada kemungkinan untuk jadi permanen.

Pasien yang memakai gigi palsu tanam atau implant gigi bisa berbicara dan makan dengan lebih mudah dibandingkan pasien yang memakai gigi palsu biasa karena implan gigi tidak berisiko copot apabila dipakai untuk tertawa, senyum, dan bicara. Gigi palsu perlu diganti ketika jaringan gusi menyusut dan gigi palsu jadi longgar. Implan gigi tidak terpengaruh oleh masalah ini. Pemeliharaan dan pembersihan implan gigi lebih mudah daripada dengan gigi palsu. Alasan lain untuk pertumbuhan pemakaian implan gigi dalam skala global adalah karena implan gigi menawarkan perawatan yang efektif untuk masalah ompong dan karena meningkatnya permintaan untuk kosmetik gigi di seluruh dunia dalam semua kelompok umur.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in