Tanda dan gejala periodontitis tahap purwa tidak terasa sakit dan hanya punya sangat sedikit gejala sehingga banyak orang mengabaikannya dan menganggapnya enteng. Akibatnya, banyak orang terlambat mengobati penyakit ini dan datang ke dokter gigi sudah dalam keadaan parah. 

Tanda dan gejala periodontitis meliputi:

1. Gusi jadi berwarna merah sekali atau merah lembayung, lebih merah daripada warna gusi yang normalnya berwarna merah muda pucat. 

2. Gusi jadi tampak mengkilap.
3. Gusi bengkak dan terasa empuk bila disentuh dengan jari. Normalnya gusi terasa agak keras kala disentuh.
4. Terjadi pendarahan kala menyikat gigi, menggunakan benang gigi, atau menggigit makanan keras, misalnya, kacang goreng.
5. Ludah bercampur dengan darah, terutama setelah menyikat gigi.
6. Mulut berbau tidak enak (halitosis).
7. Mulut jadi terasa pahit seperti rasa logam.
8. Kemungkinan terdapat deposit plak dan tartar di gigi bagian pangkal.
9. Gusi menyusut (Resesi gingiva).
10. Gigi terlihat seperti memanjang. Hal ini terjadi bukan karena gigi memanjang, melainkan karena gusi menyusut sehingga menyingkap bagian bawah gigi yang normalnya berada di dalam gusi.
11. Antara gigi dan gusi terdapat kantung yang dalam. Kantung adalah tempat di mana perlekatan gigi dan gusi dirusak secara bertahap oleh enzim penghancur kolagen yang disebut kolagenase.
12. Peradangan gusi dan kerusakan pada tulang pendukung gigi umumnya tidak terasa sakit. Ketiadaan rasa sakit ini sering menyebabkan pasien membiarkan penyakit berkembang sampai parah tanpa pengobatan sama sekali.
13. Pada tahap selanjutnya, terdapat nanah di antara gusi dan gigi.
14. Gigi longgar atau goyang. Bila terus dibiarkan tanpa perawatan atau bila pasien terlambat berobat ke dokter, maka gigi yang longgar itu bisa copot / lepas. 
15. Jarak gigi pada bagian yang terkena periodontitis jadi lebih renggang.
16. Perubahan pertemuan gigi atas dan bawah kala menggigit.
17. Foto rontgen menunjukkan tulang penyangga gigi berkurang/ menyusut bila dibandingkan dengan gigi yang normal.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, pengobatan hendaknya dilakukan kala gejala purwa muncul. Bila terlambat diobati, maka kerusakan yang telah terjadi tidak dapat dipulihkan lagi ke kondisi sebelum penyakit terjadi. Tapi bila penanganan masih dini, maka kerusakan pada jaringan dan tulang penopang gigi dapat dicegah.