Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Tipe implant gigi (2)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Pada mulanya, prostesis terdiri dari tujuh bagian, yaitu: implan, perantara, sekrup tengah, tiruan, sekrup prostesis, baut abutment dan prostesis. Namun, pengalaman klinis telah menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah komponen, semakin sedikit peluang sukses.

Saat ini, prostesis yang disemen terdiri dari empat elemen: implan, abutment, fiksasi sekrup abutmentdan mahkota prostesis. Prostesis yang disekrup terdiri dari implan, abutment, sekrup protesis, mahkota, dan mahkota ulir. Set ini memerlukan kontrol manufaktur dan desain yang ketat untuk memastikan agar daya-daya pengunyahan benar-benar ditransfer ke inang.

Sampai kala ini belum ada konsensus mengenai bentuk implan yang menghasilkan performa paling baik. Bagi sebagian kalangan, pilihan implan silinder berulir memperhitungkan prevalensi stres kompresi dalam kaitannya dengan daya geser. Pilihan implan silinder memaksimalkan pentingnya resistensi maksimal terhadap stres geser.

Dari segi panjang dan diameter implan, implan dipasarkan dengan dimensi yang berbeda-beda untuk memperhitungkan perlakuan klinis yang berbeda. Implan gigi dengan ulir silinder tersedia secara komersial dengan diameter antara 3,25 sampai 6,0 mm dan panjang antara 5 sampai 18 mm. Untuk implan dengan perlakuan permukaan yang serupa, semakin besar ukuran, semakin besar resistensi terhadap copot setelah implan sukses berpadu dengan tulang.

Pilihan ukuran implan ditentukan oleh ruang yang tersedia, kualitas tulang, dan bantalan implan. Berdasarkan karakteristik dan jumlah tulang di daerah operasi, dokter gigi implan menentukan jenis, bentuk, dan ukuran implan yang akan digunakan.

Di antara berbagai bagian implan yang berbeda-beda, dimensi daerah serviks pantas mendapat perhatian paling banyak. Sekitar 12% koneksi menunjukkan melonggarnya sekrup abutment selama tahun pertama digunakan karena kurangnya stabilitas. Untuk meminimalkan masalah ini, banyak implan dirancang dengan hexagon eksternal atau internal. Namun, hanya perubahan dalam desain implan tidak cukup untuk mengatasi masalah tersebut. Dokter harus memeriksa toleransi dimensi implan, bagian-bagian yang bisa saling tertukar, dan pasangan antara bagian.

Binon (Binon, 1998) found that the lack of fit between implant and prosthesis causes instability of the joints connecting the system. In other words, a difference between the dimensions of the implant hexagon and hexagon connection impairs the system stability Therefore, one should take special attention to dimensional tolerances of the implants and connections, which depend on factors related to part manufacturing, surgery planning and execution and the implant quality.

Binon menemukan bahwa kurangnya kesesuaian antara implan dan prostesis menyebabkan ketidakstabilan titik temu yang menghubungkan sistem. Dengan kata lain, perbedaan antara dimensi implan hexagon dan koneksi hexagon mengganggu stabilitas sistem. Karena itu, kita harus memberi perhatian spesifik pada toleransi dimensi implan dan koneksi. Hal ini bergantung pada faktor-faktor yang berhubungan dengan manufaktur bagian-bagian implan, perencanaan operasi, pelaksanaan bedah, dan kualitas implan.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in