Jaringan mirip serat kolagen yang serupa PDL melekat tegak lurus ke lapisan mirip sementum. Namun, jaringan mirip serat kolagen tidak teramati pada permukaan sementum tanpa jangkar tulang. Analisis histologi mengkonfirmasi kemungkinan memproduksi periodontium dari sel induk folikel gigi yang disubkultur. Di samping itu, teknik rekombinasi untuk menghasilkan akar gigi ini bisa dipakai untuk transplantasi ke dalam tulang alveolar untuk merestorasi gigi ompong, sedangkan mahkota direstorasi dengan perawatan prostodontik tradisional. Pendekatan ini dikembangkan oleh tim peneliti Honda et al (2010) untuk menghasilkan gigi sejati baru memakai sel induk gigi post-natal.

Setelah 24 minggu, massa dentin dalam jumlah yang besar teramati pada tikus dari hasil diferensiasi sel induk yang ditanamkan padanya (lihat gambar di atas). Selain itu, odontoblas ada sepanjang dentin yang terbentuk, lapisan tebal jaringan yang mirip sementum tertutup dengan dentin yang terbentuk (lihat gambar), dan ruang antara dentin yang diregenerasi dan tulang diisi dengan jaringan ikat (lihat gambar).

Penelitian Honda et al (2010) mendeskripsikan tentang sel induk folikel gigi dan potensi aplikasi sel induk tersebut pada bidang rekayasa jaringan gigi. Folikel gigi mudah diperoleh dari ekstraksi molar ketiga yang secara klinis tidak terpakai dan yang bisa disimpan bekum selama bertahun-tahun. Sebagai sumber sel potensial, bank sel induk gigi bisa jadi langkah yang diperlukan untuk masa datang. Kemajuan di bidang penegakkan sel induk pluripotent yang diinduksi pada individu untuk regenerasi jaringan gigi sebentar lagi terjadi. Karean itu, sel induk folikel gigi bisa dipakai sebagai sumber sel yang berguna untuk terapi rekayasa jaringan. Menariknya, sel induk folikel gigi juga punya potensi untuk berdiferensiasi menjadi sel saraf. Tak diragukan lagi, prakara ini perlu pula diteliti pada masa datang.