Implan gigi pada umumnya dibuat dari bahan titanium dan tidak banyak manusia menderita alergi titanium. Walau begitu, pasien perlu mengetahui gejala dan tanda-tanda alergi titanium karena alergi titanium belum tentu muncul begitu implant dipasang. Memang ada alergi yang muncul beberapa hari setelah implant dipasang, tapi ada pula alergi yang baru muncul 5, 10 atau 15 tahun setelah implant dipasang dan berfungsi dengan baik.

Roitt dan Delves menyarankan definisi reaksi alergi atau hipersensitisasi sebagai reaksi imun yang berlebihan yang terjadi ketika kontak berlangsung dengan antigen yang dikenal.

Reaksi alergi

Reaksi alergi titanium antara lain meliputi:

• Urtikaria
• Eksim
• Edema
• Kemerahan dan gatal pada kulit atau mukosa di tempat lokal atau jauh
• Dermatitis atopik
• Gangguan penyembuhan fraktur
• Nyeri
• Nekrosis
• Pelemahan implant ortopedi
• Eritema wajah
• Jaringan edema hiperplastis proliferatif non-keratinisasi

Diagnostic tests for titanium allergy

Ada beberapa tes diagnostik alergi titanium sebagai berikut:

1. Patch test
   Sensitivitas patch tests berkisar 75% untuk alergi logam tipe IV. Ada peneliti yang menyarankan bahwa 0,1% dan 0,2% larutan titanium sulfat dan 0,1% dan 0,2% titanium klorida adalah reagen yang sukses untuk patch test kulit dan bisa jadi alternatif untuk patch test yang normalnya menggunakan titanium oksida. 
   
   
2. MELISA (Memory lymphocyte immuno-stimulation assay test)
   Tes MELISA telah divalidasi untuk mendeteksi sentisisasi titanium dan logam-logam lain.
3. Tes darah
   Tes darah membantu mendiagnosis alergi tipe IV.
4. Tes transformasi limfosit
   Tes ini mengukur perkembangbiakan limfosit setelah terjadi kontak dengan alergen yang didasarkan pada penggabungan thymidine oleh limfosit.

Referensi

Roitt IM, Delves PJ. Essential Immunology 10th ed (Imunologi esensial edisi ke-10). London: Blackwell Science Ltd; 2001. 

Manish Goutam, Chandu Giriyapura, Sunil Kumar Mishra, dan Siddharth Gupta. Titanium Allergy: A Literature Review (Alergi titanium: Tinjauan literatur). Indian J Dermatol. 2014 Nov-Dec; 59(6): 630.