Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Analisis radiografi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Penilaian stabilitas implant juga bisa menggunakan metode analisis radiografi. Karena analisis ini bersifat non-invasif, maka analisis bisa dilakukan pada tahap penyembuhan manapun.

Attard dan Zarb (2004) dan Herman et al. (2001) menunjukkan bahwa tampilan bitewing dipakai untuk mengukur level tulang kresta yang disarankan sebagai indikator kesuksesan implant (14-16). Peneliti telah melaporkan bahwa penyusutan tulang kresta menurut radiografi pada tahun pertama pada implant yang stabil adalah 1,5 mm. Penyusutan tulang pada tahun-tahun selanjutnya sebesar 0,1 mm. Tapi, dengan selisih yang tipis ini, apakah mungkin evaluasi dilakukan secara manual hanya mengandalkan foto rontgen?

Kelemahan analisis radiografi

Analisis radiografi mempunyai sejumlah kelemahan sebagai berikut:

  1. 1,5 mm yang dimaksud adalah nilai rata-rata
  2. Karena implant gagal adalah prakara yang jarang terjadi, maka perubahan pada level tulang radiografi saja tidak dapat memprediksi kegagalan implant secara akurat
  3. Tidak praktis bila dokter mendeteksi secara manual penyusutan tulang sebesar 0,1 mm dari foto rontgen.
  4. Perubahan-perubahan tulang kresta hanya bisa diukur tanpa distorsi bila cahaya sentral sumber sinar X betul-betul paralel dengan struktur.
  5. Gambar panoramik dan periapikal tidak memberi informasi tentang level tulang wajah dan penciutan tulang pada level ini mendahului penciutan tulang mesiodistal.
  6. Metode ini tidak dapat mendeteksi kepadatan tulang dan kualitas tulang.
  7. Radiografi tidak dapat mendeteksi perubahan mineral tulang, terkecuali demineralisasi telah mencapai 40%.

Analisis terkomputerisasi

Membedakan selisih 0,1 mm atau 0,15 tentu saja bukan prakara yang mudah bila dilakukan secara manual. Perbedaan ini cukup tipis bagi mata manusia. Lantas bagaimana cara agar tugas ini jadi lebih mudah? Jawabannya adalah komputerisasi. Ya, untuk membedakan selisih 0,1 mm, peneliti menggunakan bantuan komputer untuk menganalisis radiografi. Wyatt dan Pharoah (1998) melaporkan hasil menggunakan cara ini akurat meskipun Kircos dan Misch (2005) menganggap prakara itu kurang praktis untuk dipakai dalam lingkungan klinik.

Mau konsultasi implant dan seluk-beluknya? Telpon saja kami ya.

Referensi

Wyatt CC, Pharoah MJ. Imaging techniques and image interpretation for dental implant treatment. Int J Prosthodon 1998; 11: 442-452.

Kircos L, Misch C. Diagnostic imaging and techniques. n: Misch C (ed). Dental implant prosthetics. St Louis: Elsevier Mosby, 2005: 53-70.

Attard NJ, Zarb GA. Long-term treatment outcomes in edentulous patients with implant overdentures. The Toronto study. Int J Prosthodont 2004: 17: 425-433.

Attard NJ, Zarb GA. Long-term treatment outcomes in edentulous patients with implant-fixed prostheses. The Toronto study. Int J Prosthodont 2004: 17: 425-433.

Herman JS, Schoolfield JD, Nummikosk PV, Buser D, Schenk RK, Cochran DL. Crestal bone changes around titanium implants: A methodologic study comparing linear radiographic with histometric measurements. Int J Oral Maxillofac Implants 2001; 16475-485

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in