Anatomi saraf mandibular (5)
[Lanjutan] Ada banyak anomali bawaan, trauma, atau kanker daerah mulut yang bisa memengaruhi saraf alveolar inferior sepanjang jalur saraf itu. Fraktur rahang bawah melalui kanal mandibular hampir selalu menghasilkan kelumpuhan saraf alveolar inferior atau saraf MN serta rasa kebas pada gigi.
Cedera saraf alveolar inferior atau saraf MN juga bisa terjadi selama elevasi kulit atau flap mukosa di daerah tersebut (Cummings et al., 1993). Tumor hendaknya dievaluasi sebelum prosedur bedah atau anestesia dilakukan sehubungan dengan ukuran dan derajat infiltrasi dan terutama dalam mendefinisikan hubungannya dengan saraf.
Saraf trigeminal adalah saraf utama yang berhubungan dengan praktek kedokteran gigi. Sebelum gigi ditambal atau dicabut, anestesi disuntikkan di dekat saraf yang tepat untuk memblokir rasa. Blok saraf mandibular men-desensitisasi gigi bawah. Hal itu dilakukan dengan menginjeksi anestesi di dekat saraf alveolar inferior kala saraf itu memasuki rahang bawah melalui mandibular foramen. Komplikasi yang penting bisa meliputi kerusakan saraf alveolar inferior dan cabang-cabangnya selama operasi atau injeksi anestesia (Paparella et al., 1991; Van de Graaff, 1998).
Neuropati perangkap (entrapment) adalah lesi saraf yang terjadi karena tekanan atau iritasi mekanis dari struktur anatomi di sebelah saraf.
Hal ini dapat terjadi di mana saraf melewati kanal fibro-osseus atau foramen seperti foramen mental dan relatif tetap, mulai dari tubrukan oleh struktur anatomi, atau dari jebakan saraf antara jaringan lunak dan jaringan keras. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui anatomi saraf alveolar inferior dan cabang-cabang utamanya dalam kaitannya dengan kerentanan saraf-saraf tersebut terhadap perangkap (Piagkou et al., 2011).
Saraf alveolar inferior normalnya turun medial ke otot pterygoid lateral melewati antara ligamentum sphenomandibular dan ramus mandibula, dan kemudian memasuki kanal mandibula melalui foramen mandibular. Dalam kanal mandibular, saraf menjalar ke bawah dan ke depan, umumnya di bawah gigi-gigi sampai ke bawah gigi premolar pertama dan kedua, di mana saraf tersebut bercabang menjadi cabang insisif dan mental terminal (Khan et al., 2010; Krmpotic-Nemanic et al., 2001). [Bersambung]