Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Anti-mikroba pada tambalan sementara

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Di samping perubahan-perubahan kimia karena penggabungan anti-mikroba ke dalam bahan restorasi gigi, ada pula perkara perubahan kimia yang juga mengganggu distribusi daya-daya mastikasi yang diterapkan pada gigi. Contohnya, keberadaan lesi karies pada gigi molar bisa  memerlukan protokol perawatan yang cepat untuk area terdampak. Bergantung pada seberapa luas lesi itu, lesi bisa memerlukan tambalan sementara.

Pada umumnya, bahan tambalan sementara biasanya dibuat dari kombinasi oksida zinc dan eugenol yang punya aktivitas anti-mikroba yang baik. Eugenol juga penting karena punya properti sedatif. Bubuk oksida zinc adalah senyawa yang sangat serba guna. Senyawa ini bisa menampilkan aneka properti bila dikombinasikan dengan agen yang berbeda-beda.

Bila dicampurkan bersama-sama, bahan mulai melunak dan dalam beberapa menit, bahan tersebut mulai mengeras dan getas. Campuran ini tidak sekeras tambalan gigi reguler dan jauh lebih lunak bila dibandingkan dengan kekerasan gigi.

Bahan ini diklasifikasi sebagai IRM (Intermediate Restorative Material) dan merupakan contoh yang bagaimana aspek menguntungkan dari properti anti-mikroba dan anti-inflamasi bisa dicapai sementara properti resistensi mekanis jadi sangat rendah.

Oleh karena itu, bahan ini harus diterima sebagai bahan tambalan sementara, bukan sebagai bahan tambalan tetap. Di bawah pengaruh daya-daya mastikasi yang pernah kita bahas sebelumnya, tekanan akan timbul pada bagian-bagian lain dari elemen dental. Hal itu tentu mengganggu keawetan restorasi dan struktur gigi secara keseluruhan.

Penelitian komparatif yang menganalisis deformasi yang terjadi melalui FEM (Finite Element Method) dan dengan menerapkan perangkat lunak ANSYS menunjukkan perbedaan beban kompresi antara gigi yang bagus dan gigi yang direstorasi dengan tambalan sementara.

Seperti yang telah diduga oleh para peneliti, analisis menunjukkan bahwa distribusi daya pada interior gigi mengalir dengan pola yang berbeda. Sebagai hasilnya, gigi yang direstorasi mengalami tekanan yang lebih tinggi pada beberapa bagian. 

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in