Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Apa implant titanium bisa berkarat?

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Tanya

Apa implan titanium bisa berkarat???

Jawab

Implan titanium sangat jarang sekali dan sangat ulit sekali berkarat, terutama implant titanium yang telah lolos uji kualifikasi FDA. Titanium menunjukkan watak resisten karat yang sangat baik bila dibandingkan dengan bahan-bahan implant logam lainnya. Walau begitu, titanium punya sangat kecil sekali kemungkinan untuk berinteraksi dengan jaringan biologis hidup setelah interaksi yang terjadi selama bertahun-tahun. Kemungkinan untuk prakara ini terjadi sangat kecil sekali sehingga sangat jarang pasien implant yang mengalami prakara ini. Fenomena yang jarang terjadi ini mengemuka kala Lugowsky et al. (1991) menemukan peningkatan kadar kalsium dan fosfor pada lapisan oksida di permukaan implan. Ini menyarankan bahwa telah terjadi pertukaran ion pada antarmuka implan. 

Penyebab implant sangat sulit sekali berkarat adalah watak titanium yang sangat reaktif terhadap udara dan fluida. Saat implant titanium kontak dengan udara atau fluida, maka dengan cepat titanium membentuk lapisan titanium dioksida (TiO2) di bagian luar implan. Peristiwa ini terjadi dalam mili detik. Cepat sekali.

Lapisan titanium dioksida melekat pada bagian luar implant titanium dan tidak mudah lepas. Lapisan titanium dioksida menjadi sekat yang memisahkan titanium dari lingkungan dan jaringan biologis di sekitarnya. Lapisan ini juga menentukan derajat biokompabilitas dan respon biologis implan.

Apabila lapisan ini tergores atau terkelupas, maka titanium yang lapisannya telah terbuka dan yang menjalin kontak dengan udara membentuk lapisan titanium dioksida (TiO2) dalam hitungan milidetik. Begitu seterusnya. Dampaknya, karat sulit sekali terjadi pada titanium. Sifat sulit berkarat dijual oleh sales implant titanium sebagai "tidak bisa berkarat". Padahal, sebenarnya bukan tidak bisa berkarat tapi sangat sulit sekali berkarat. Dalam konteks implant titanium, "tidak bisa berkarat" itu bahasa dagang untuk implant titanium yang sangat sulit sekali berkarat. Di sini kita membahas dari sudut pandang medis, jadi kita menggunakan sebutan medis, bukan sebutan dagang. Istilah medis untuk properti sangat sulit sekali berkarat adalah sangat resisten terhadap karat atau punya resistensi yang sangat tinggi terhadap karat.

Bagaimana implant titanium bisa berkarat?

Di atas kita telah membahas bahwa  saat implant titanium kontak dengan udara atau fluida, maka dengan cepat titanium membentuk lapisan titanium dioksida (TiO2) di bagian luar implan. Tergores lagi, terbentuk lagi. Begitu berulang-ulang untuk seterusnya. Karena itu implant titanium sangat sulit berkarat.

Namun, apabila lapisan titanium dioksida terkelupas atau tergores dan titanium gagal membentuk lapisan titanium dioksida, maka titanium terbuka tanpa lapisan pelindung. Bila titanium terbuka ini terkena asam, maka terjadilah reaksi yang lambat laut menyebabkan timbulnya karat. 

Beberapa tipe korosi elektrokimia bisa terjadi dalam lingkungan mulut karena di dalam mulut ada air liur dan garam. Keduanya bisa berperan sebagai elektrolit lemah. Sifat-sifat elektrokimia air liur bergantung pada konsentrasi komponen-komponennya, pH, tegangan permukaan, dan kapasitas penyangga (buffer). Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kekuatan elektrolit dan mengontrol hasil proses korosi.

Ada dua prakara yang menentukan bagaimana bahan implant mengalami korosi, yaitu:

  1. Reaksi oksidasi dan reduksi.
  2. Faktor-faktor yang secara fisik menghambat atau mencegah korosi, misalnya, proses pasivasi dan pembentukan film oksida logam pasif pada permukaan logam).

Apa dampak implan berkarat?

Olmedo, et al. (2003) melaporkan bahwa kehadiran makrofag pada jaringan lunak peri-implan yang diinduksi oleh proses korosi berperan penting dalam kegagalan implan. Ion-ion titanium bebas menghambat pertumbuhan kristal hidroksiapatit (mineralisasi jaringan pada bagian antarmuka). Proses ini mengakibatkan osteolisis lokal dan menyebabkan hilangnya stabilitas klinis implan.

Karat pada titanium juga bisa menyebabkan implant patah dan jaringan sekitar implant jadi bengkak dan terasa nyeri lokal sekalipun tidak ada infeksi. Di samping itu, karat bisa menyebabkan infeksi sekunder pada jaringan.

Antisipasi korosi implan

Langkah berikut ini dapat menekan sekecil mungkin peluang terjadinya korosi pada implant gigi.

  1. Korosi terjadi karena lapisan titanium dioksida tergores atau terkelupas. Maka, langkah pencegahan yang paling sederhana adalah mencegah lapisan itu tergores atau terkelupas. Misalnya, jangan sampai benda keras dan tajam mengenai bagian implant dan abutment. Pastikan benda keras dan tajam hanya mengenai bagian mahkota saja.
  2. Jangan pilih implant sembarangan dan asal murah. Pilih implant yang telah lolos uji internasional:
    1. Lolos uji FDA. FDA yang jadi standar internasional implant titanium adalah FDA AS atau FDA Eropa.
    2. Mengikusi standard internasional (ISO)
      1. ISO biokompatibilitas
      2. ISO sitotoksisitas
      3. ISO reaktivitas intrakutan
      4. ISO toksisitas sistemik
      5. ISO sensitisasi
      6. ISO kelelahan (fatigue)
    3. Lolos uji korosi. 
    4. Uji modifikasi permukaan
    Melakukan berbagai uji dan standar ini tidak murah, karena itu biaya implant juga kurang murah.
  3. Sebaiknya harga tidak jadi pertimbangan nomor satu. Prioritaskan pertimbangan mutu dulu, baru kemudian pertimbagan harga.
  4. Sebaiknya menghindari abutment "sejuta umat". Gunakan abutment dengan bahan dan kandungan yang sama dengan bahan dan kandungan implan. Ini bisa menghindari korosi pada bagian antarmuka abutmen-implan.
  5. Sebaiknya minuman dan makanan tidak terlalu asam agar implant tidak mengalami korosi bila lapisan titanium dioksida telah tergores.

Referensi

Olmedo D, Fernadez MM, Guglidmotti MB, Cabrini RL. Macrophages related to dental implant failure. Implant Dent 2003;12:75-80

Lugowski SJ, Smith DC, McHugh AD, Van Loon JC. Release of metal ions from dental implant materials in vivo: Determinations of Al, Co, Cr, Mo, Ni, V, and Ti in organ tissue. J Biomed Mater Res 1991;25:1443-58. 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in