Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Bahan restorasi gigi dengan properti anti-mikroba (2)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

[Lanjutan] Jika GIC konvensional ditambahi dengan 1,5%, 3,0%, dan 4,5% ciprofloxacin, metronidazole, dan minocycline, maka bahan ini jadi efektif untuk menghambat bakteri S. mutans dan L. casei. Penambahan campuran 1,5% antibiotika mengoptimalkan penyediaan properti fisik dan properti pengikatan yang tepat. 

Selama lebih dari satu dasawarsa, beberapa laporan dalam literatur telah menunjukkan aktivitas antibakteri  terhadap S. mutans, S. oralis, S. salivarius, dan Streptococcus sp. ketika GIC diperkuat dengan anti-mikroba atau karena kesetimbangan fluorida atau pH. Ada klaim bahwa GIC punya kemampuan untuk meningkatkan pH. Ini cenderung bisa jadi mekanisme perlindungan karies yang penting dalam kondisi klinis karena bakteri oral bisa memproduksi asam laktat.

Komposit resin sering dipakai sebagai bahan restorasi karena punya estetika dan properti fisiologis yang bagus. Belum lama ini, penggabungan monomer MDPB (12-methacryloyloxydodecylpyridinium bromide) menunjukkan hasil-hasil yang baik karena aktivitas anti-bakterinya ketika digabungkan dalam agen-agen pengikatan.

Alih-alih melepaskan  substansi anti-mikroba, ada juga strategi lain yang mungkin untuk dilakukan, yaitu dengan menggabungkannya agar bertindak sebagai bagian dari strukturnya. Dalam perspektif ini, partikel nano bisa memberi properti optik yang baik untuk komposit konvensional dan hibrida.

Efektivitas bahan-bahan ini belum diketahui dengan pasti dalam menghambat aktivitas karies di dekat restorasi ketika biopartikel aktif digabungkan. Kurangnya kepastian itu karena penelitian terkait topik ini masih sedikit.

Jadi, ada dua pendekatan utama yang bisa disajikan ketika materi bio-aktif anti-mikroba disiapkan.

  1. Menyiapkan materi pelepas substansi, contohnya, GIC.
  2. Menggabungkan anti-mikroba aktif jadi bagian dari strukturnya tanpa melepaskan komponen aktif.

Pada dasarnya, opsi nomor 2 di atas lebih penting karena opsi 1 (pelepasan substansi) menyiratkan penyusutan bahan yang berarti penyusutan properti mekanis jika dasarnya adalah teori. Dengan memperhitungkan aksi GIC sebagai baterai untuk fluorida, maka perlu ditunjukkan bahwa "pemulihan" ion fluorida tidak mencapai level orisinil. Karena itu opsi nomor 2 pilihan yang lebih bagus untuk restorasi dental.

Poin lain yang perlu dipertimbangkan adalah fakta bahwa konsentrasi substansi yang dilepaskan dari bahan dental, seperti bahan GIC, tidak berbeda, terlepas dari jumlah substansi anti-mikroba yang digabungkan. Jadi, sepanjang anti-mikroba tidak menginterferensi dalam properti mekanis, peningkatan jumlah obat anti-mikroba tidak memberi keuntungan tambahan.


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in