Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Derivasi matriks enamel (1)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Salah satu contoh purwa dari penggunaan biomimetika dalam bidang kedokteran gigi adalah sekuens peristiwa yang terjadi setelah derivasi matriks enamel (EMD) diterapkan pada permukaan akar untuk meningkatkan repopulasi sel secara selektif selama tahap purwa penyembuhan periodontal. Berbagai laporan menunjukkan bahwa EMD meningkatkan proliferasi, diferensiasi, dan migrasi sel-sel osteoblas dan ligamen periodontal (PDL) yang meniru proses alami perkembangan gigi.

Potensinya regenerasi kerusakan intra-tulang dan resesi EMD telah dievaluasi. Pada tahun 1997, Heiji menunjukkan sementum baru dan perolehan tulang secara histologis dalam satu kerusakan resesi yang dibuat dalam percobaan. Rasperini et al menambahkan EMD ke graft jaringan ikat subepitel dan menemukan bukti histologis sementum, tulang, dan serat jaringan ikat yang baru. Modica et al membandingkan hasil flap maju pada arah koronal dengan dan tanpa EMD dan menyimpulkan bahwa EMD tidak banyak meningkatkan hasil-hasil klinis resesi gingiva yang dirawat dengan flap maju pada arah koronal, meskipun kelompok uji menunjukkan hasil yang sedikit lebih baik dalam prakara cakupan akar.

Berdasarkan informasi ini, ada peneliti yang membandingkan flap maju pada arah korona ditambah EMD dengan graft jaringan ikat subepitel. Rancangan penelitian acak terkontrol dengan satu pusat dilakukan untuk membandingkan efikasi klinis EMD yang ditempatkan di bawah flap maju pada arah koronal (kelompok uji) dengan jaringan ikat subepitel yang ditempatkan di bawah flap maju pada arah koronal (kelompok kontrol) pada pasien dengan kerusakan jenis resesi. Semua pasien yang diteliti itu diikuti selama 12 bulan.

Dua puluh pasien dengan gigi seri atau gigi premolar yang mengalami resesi wajah sebesar 4 mm atau lebih dalam kuadran kontralateral dari rahang yang sama diberi perawatan. Dari jumlah itu, 17 pasien berhasil sampai penelitian selesai. Parameter klinis diukur pada titik purwa dan pada titik 6, 9, dan 12 bulan. Parameter yang diukur meliputi

  1. jumlah resesi
  2. lebar kerusakan gingival pada arah koronal
  3. lebar jaringan yang mengalami keratinisasi
  4. kedalaman probing
  5. tingkat perlekatan klinis
  6. skor peradangan
  7. skor plak
  8. indeks plak
  9. tingkat tulang alveolar
  10. tekstur jaringan dan warna
  11. persepsi pasien terkait:
    1. rasa sakit
    2. perdarahan
    3. pembengkakan
    4. sensitivitas.

Hasil untuk kelompok uji dan kelompok kontrol serupa untuk semua parameter klinis yang diukur, kecuali waktu penyembuhan yang lebih awal, ketidaknyamanan yang dilaporkan sendiri, dan jumlah jaringan keratin yang diperoleh.

Flap maju pada arah koronal dengan EMD menghasilkan waktu penyembuhan lebih cepat serta lebih sedikit pasien yang melaporkan ketidaknyamanan bila dibandingkan dengan graft jaringan ikat subepitel. Sementara itu, lokasi yang dirawat dengan graft jaringan ikat subepitel menunjukkan sejumlah besar jaringan keratin selama periode evaluasi 12 bulan.

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in