Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Faktor yang memengaruhi oseointegrasi

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Setidaknya ada 9 faktor yang memengaruhi oseointegrasi dan implant gigi, yaitu:

  1. Biomaterial implant gigi
    Implan tidak menginduksi respon kekebalan tubuh pasien terhadap bahan implan. Bila bahan implant memicu respon kekebalan tubuh, maka proses oseointegrasi tidak akan berjalan sempurna dan implan akan gagal.
  2. Komposisi permukaan dan struktur implan
    Implan dengan lapisan hidroksiapatit punya peluang lebih tinggi untuk menghindari reaksi penolakan oleh tubuh bila dibandingkan implant tanpa lapisan tersebut di permukaannya. Di samping itu, lapisan titanium dioksida (TiO2) pada permukaan implant titanium berguna untuk mencegah korosi pada implant titanium. Dua lapisan tersebut berperan besar dalam menentukan kesuksesan penjangkaran bioaktif implan.
  3. Desain implan
    Desain implant memengaruhi kekuatan penjangkaran mekanis implant pada tulang. Desain yang baik akan membuat implant terpasang kokoh pada tulang rahang. Desain yang kala ini dinilai paling mendukung penjangkaran mekanis implant pada tulang rahang adalah bentuk silinder dengan uliran seperti sekrup dan permukaan apikal berpori-pori. Tulang akan mengisi pori-pori dan celah-celah uliran sekrup sehingga menahan implant secara mekanis agar tidak bergeser.
  4. Panas
    Saat pengeboran dilakukan pada tulang rahang, terjadi gesekan antara bor dan tulang dengan kecepatan tinggi. Akibatnya, panas akan terbentuk di situ. Apabila panas ini lebih dari 47 C, maka sel-sel tulang di sekitar bor akan mati. Akibatnya, oseointegrasi tidak akan terjadi. Proses oseointegrasi mensyaratkan sel-sel tulang di sekitar implant harus tetap hidup. Dari sinilah jalinan tulang akan memancar menuju implan. Bila sel-sel tulang mati dan implant disisipkan di lubang itu, maka implant itu akan dilingkupi kapsul fibrosa.
  5. Kontaminasi
    Kontaminasi daerah implant dengan debris organik dan inorganik dapat merugikan oseointegrasi karena bisa menyebabkan infeksi.
  6. Stabilitas primer atau stabilitas awal
    Oseointegrasi punya peluang yang lebih tinggi untuk sukses bila implant diam tak bergerak. Karena itu, implant perlu dipasang pada lubang yang ukurannya betul-betul pas dengan diameter implan. Jangan ada celah antara implant dan implan. Celah bukan hanya membuat implant longgar dan goyang, tapi juga bisa jadi jalur bagi kuman untuk masuk dan menimbulkan infeksi.
  7. Kualitas tulang
    Kualitas tulang berkaitan dengan kesuksesan dan kegagalan implan. Oseointegrasi pada tipe tulang 1 dan 2 perlu waktu sekitar 4 bulan, lebih cepat dari tipe tulang 3 dan 4. Semakin cepat oseointegrasi, semakin rendah peluang untuk mengalami gangguan pada proses oseointegrasi. Tulang tipe 4 perlu waktu 8 bulan. Ini menyebabkan peluang mengalami gangguan selama proses integrasi jadi lebih tinggi sehingga risiko gagal juga lebih tinggi.
  8. Pertumbuhan epitel ke arah bawah
    Desain implant purwa sering dikaitkan dengan pertumbuhan epitel ke arah bawah. Pada implant jaman sekarang, prakara ini dicegah dengan mukosa oral yang menutup implan. Setelah oseointegrasi sukses, implant dibuka dan abutmen dipasang.
  9. Pembebanan
    Pembebanan dini kala implan belum jadi bisa 

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in