Faktor yang memengaruhi pemodelan ulang tulang
Pemodelan ulang tulang melibatkan aksi osteoklas untuk "memakan" tulang yang telah tua dan osteoblas membentuk tulang baru di lokasi yang telah "dimakan" oleh osteoklas. Proses ini terus berlangsung seumur hidup. Tulang lama yang "dimakan" osteoklas dan tulang baru yang dibentuk oleh osteoblas harus seimbang. Jika tidak, maka akan timbul penyakit tulang.
Aneka faktor lokal dan faktor sistemik memengaruhi pemodelan ulang tulang, seperti berikut:
Faktor yang meningkatkan resorpsi tulang
- Hormon paratiroid
- Hormon tiroid
- Receptor activator of nuclear factor kappa B ligand (RANKL)
- Interleukin 1 (IL-1)
- TNF-α (Tumour necrosis factor-α, Faktor nekrosis tumor-α)
- Glukokortikoid
Faktor yang menurunkan resorpsi tulang
- Osteoprotegerin (OPG)
- Estrogen / testosteron
- Pembebanan mekanis
Faktor yang meningkatkan pembentukan tulang
- Hormon paratiroid
- Hormon tiroid
- Estrogen / testosteron
- Pembebanan mekanis
Faktor yang menurunkan pembentukan tulang
- Sklerostin (SOST)
- Interleukin 1 (IL-1)
- TNF-α
- Glukokortikoid
Berbagai prostaglandin, leukotrien, dan hormon berinteraksi dengan sel-sel tulang. Telah kita ketahui bersama, Prostaglandin E2 dan leukotrien adalah metabolit asam arakidonat dalam osteoblas dan punya efek stimulasi dan efek penghambatan pada tulang. Peneliti telah membuktikan bahwa osteoklastogenesis terutama dihambat dengan penurunan aktivitas COX2 yang diinduksi IL-1 dan produksi PGE2 dan dengan supresi RANKL. Paratiroid meregulasi produksi IL-6 dan RANKL dengan osteoblas, sehingga dengan begitu memfasilitasi diferensiasi, multiplikasi, dan pembentukan osteoklas. Selanjutnya PTH dan PTHrP melakukan resorpsi tulang untuk meningkatkan kadar ion kalsium dalam darah.
Mineral yang penting untuk prakara ini adalah vitamin D aktif, yaitu Clacitriol (1,25 dihydroxyvitamin D3). Meskipun begitu, Vitamin D aktif saja tanpa ada yang lain tidak akan begitu membantu.
Hormon seks, seperti estrogen, progesteron, dan testosteron, punya pengaruh nyata atas pemodelan ulang tulang. Defisien hormon-hormon tersebut bisa menyebabkan peningkatan jumlah sel prekursor osteoblas, peningkatan jumlah sel prekursor osteoklas, peningkatan produksi RANKL, dan penurunan produksi OPG. Penurunan hormon seks meningkatkan produksi sitrokin proinflamasi dan sitokin proresorpsi dalam limfosit, seperti misal IL-1, IL-6, dan TNF-α (Tumor Necrosis Factor-α). Telah dibuktikan bahwa watak protektif tulang dari estrogen dimediasi oleh TGF-β yang menginduksi apoptosis dalam osteoklas.
Di samping faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, peneliti baru-baru ini menemukan bahwa leptin juga memengaruhi pemodelan ulang tulang. Penelitian ini masih baru dan penelitian yang tersedia juga masih belum banyak.
- doctor✚dentist
- Klinik Gigi & Implan Gigi Jakarta
- Layanan umum: (+62)21 2253 9385 (Pos Pengumben)Layanan umum: +622153654792 (Palmerah)
- Jl. Pos Pengumben No. 40c Jakarta Barat, Jakarta 11560 Indonesia
Jl. Palmerah Barat No. 108 Jakarta Barat, Jakarta 11480 Indonesia
Referensi
Davidson, Stanley. Davidson’s Principles and Practice of Medicine, 22nd Edition, p1062