Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Kontak Implan-Tulang

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Definisi

Kontak implan-tulang atau bone-implant contact (BIC) adalah persentase tulang yang langsung kontak dengan permukaan implant (Locca, 2016). Persentase kontak implan-tulang bisa memengaruhi jumlah stres/ regangan pada antarmuka. Menurut Misch (2008), kepadatan tulang memengaruhi jumlah tulang yang kontak dengan permukaan implan. Hal ini bukan hanya terjadi pada bedah tahap pertama, tapi juga bedah tahap kedua.

Nilai penting

Parameter ini dianggap penting untuk mendefinisikan derajat oseointegrasi dan berperan menentukan hasil-hasil perawatan jangka pendek dan jangka panjang (Locca, 2016). Nilai kontak implan-tulang yang tinggi menyiratkan penjangkaran implan yang lebih kuat karena punya antarmuka yang lebih luas.

Faktor yang memengaruhi nilai BIC

1. Waktu pembeban implan

Nilai kontak implan-tulang dipengaruhi oleh waktu pembeban implan. Implan yang diberi beban 3 bulan setelah dipasang punya nilai BIC (kontak tulang-implan) yang lebih tinggi ketimbang implant yang diberi beban segera setelah dipasang.

2. Posisi implan

Nilai kontak implan-tulang dipengaruhi pula oleh lokasi pemasangan implan. Implan yang dipasang pada rahang bawah punya nilai kontak tulang-implan 25% lebih tinggi ketimbang implant yang dipasang pada rahang atas. Nilai kontak implant yang dipasang pada rahang bawah anterior lebih tinggi 10% ketimbang implant yang dipasang pada rahang bawah posterior.

Kenapa bisa? Bagaimana penjelasannya?

Buku berjudul "Kedokteran gigi implant berbasis bukti" menyediakan penjelasan fenomena prakara itu, yaitu: tulang rahang bawah anterior punya kepadatan tulang yang lebih tinggi ketimbang kepadatan tulang rahang posterior. Urutan kepadatang tulang dari yang paling padat sampai yang kurang padat adalah sebagai berikut:

  1. Tulang rahang bawah anterior (paling padat)
  2. Tulang rahang bawah posterior
  3. Tulang rahang atas anterior
  4. Tulang rahang atas posterior (paling kurang padat)

3. Permukaan implan

Todisco dan Trisi (2006) melalui penelitian mereka menyarankan bahwa permukaan implant memengaruhi nilai kontak tulang-implan.

Pada tulang yang digraft, implant dengan permukaan mikrotekstur menghasilkan nilai kontak implan-tulang yang paling tinggi, yaitu 94,08%. Urutan lengkapnya sebagai berikut:

  1. Implan dengan permukaan mikrotekstur: 94,08%
  2. Implan dengan permukaan teroksidasi: 77,32%
  3. Implan dengan permukaan hidroksiapatit: 74,51%
  4. Implan dengan permukaan disembur dan etsa asam: 51,85%)
  5. Implan dengan permukaan yang disemprot dengan plasma titanium (TPS): 41,48%

Pada tulang asli, implant dengan permukaan etsa asam menghasilkan nilai kontak implan-tulang yang paling tinggi, yaitu 69,03%, dan diikuti implant dengan permukaan hidroksiapatit, yaitu: 59,03%. Secara keseluruhan, implant dengan permukaan mikrotekstur punya nilai kontak implan-tulang yang paling tinggi dibandingkan implant dengan permukaan macem lain.

 

Referensi

Oreste Locca. 2016. Evidence-based implant dentistry (Kedokteran implant berbasis bukti). Italia: Springer

Misch, Carl E. 2008. Contemporary Implant Dentistry (Kedokteran gigi implant kontemporer). Missoury: Elsevier

Todisco, Marzio; Trisi, Paolo. Histomorphometric evaluation of six dental implant surfaces after early loading in augmented human sinuses (Evaluasi histomorfometri enam macem permukaan implan gigi setelah pembebanan purwa dalam sinus yang diaugmentasi pada manusia). Journal of Oral Implantology Vol, XXXII/ No. Four/ 2006


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in