Morfologi saraf
Batang saraf dikelilingi oleh empat selubung jaringan ikat, yaitu: mesoneurium, epineurium, perineurium, dan endoneurium (Polland et al., 2001). Mesoneurium adalah selubung jaringan ikat yang analog dengan mesenterium usus. Mesoneurium membungkus batang saraf di dalam jaringan lunak. Mesoneurium mengandung suplai darah segmental saraf, lalu berlanjut dengan epineurium. Epineurium adalah selubung jaringan ikat longgar yang melindungi batang saraf dari tekanan mekanis.
Fasikel ditandai dengan perineurium yang mengelilingi akson dan selubung endoneurial. Pola fasikular dapat berupa monofasikular (satu fasikel besar), oligofasikular (2-10 fasikel agak besar), atau polifasikular (lebih dari 10 fasikel dengan ukuran berbeda-beda).
Serabut saraf individu dan sel-sel Schwann dikelilingi oleh endoneurium. Perineurium dan endoneurium memberi elastisitas secara serentak. Saraf polifasikular dengan banyak fasikel kecil seperti saraf alveolar inferior menolak peregangan lebih dari saraf monofasikular atau oligofasikular (Sunderland, 1951).
Serat saraf adalah komponen fungsional saraf perifer dan bertanggung jawab untuk mentransmisi rangsangan. Serat saraf terdiri dari akson, sel Schwann, dan selubung mielin pada serabut saraf mielin. Akson adalah segmen neuron dan dapat ditandai dengan morfologi, kecepatan konduksi, dan fungsi konduksi.
Serabut A-alfa adalah serat myelin terbesar. Serabut tersebut dikodekan untuk transmisi spindle otot dan afferen organ tendon dan otot tulang belakang. Serabut A-beta adalah akson mielin terbesar kedua.
Sensasi sentuhan ditransmisikan ke akson ini. Serabut A-delta adalah serabut myelin terkecil yang mentransmisikan rangsangan yang dikodekan untuk suhu dan rasa sakit. Akson terkecil adalah serabut C yang tidak bermyelin. Serabut ini mengirimkan rangsangan yang dikodekan untuk nyeri lambat atau nyeri kedua, suhu, dan serabut simpatis eferen (LaBanc, 1992).
Pada tahun 1943, Seddon menggambarkan tiga klasifikasi cedera saraf mekanis yang menjadi ciri tipe morfofisiologis. Klasifikasi seddon meliputi neuropraxia, axonotmesis, dan neurotmesis. Klasifikasi ini didasarkan pada alur waktu dan kelengkapan pemulihan sensorik (Seddon, 1943).