Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Osteogenesis

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Istilah

Istilah "Osteogenesis" berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yaitu kata "ostō" (οστο) yang berarti tulang dan kata "genesē" (γενεση) yang berarti kejadian atau penciptaan.  Istilah ini merujuk pada proses pembentukan tulang. Istilah ini bersinonim dengan sebutan "Pembentukan Tulang."

Istilah "osteogenesis" agak dekat dengan istilah "osifikasi" dan "mineralisasi". Istilah "osifikasi" merujuk pada proses osteogenesis secara natural. Istilah "mineralisasi" merujuk pada pengendapan mineral pada matrik tulang dalam proses pembentukan tulang baru tersebut. Istilah-istilah ini punya arti yang sekilas mirip tapi sebenarnya beda. 

Modus utama pembentukan tulang

Ada dua modus utama osteogenesis. Keduanya melibatkan diferensiasi sel induk mesenkim jadi jaringan tulang.

  1. Osifikasi intramembran
    Osifikasi intramembran menggambarkan proses perubahan langsung dari sel induk mesenkim menjadi tulang. Pada proses ini, sel induk mesenkim berdiferensiasi menjadi osteoblas, lalu osteoblas membentuk tulang baru dan berubah menjadi osteosit.
  2. Osifikasi endokondral
    Osifikasi endokondral menggambarkan proses perubahan tidak langsung dari sel induk mesenkim menjadi tulang. Pada proses ini, sel induk mesenkim terlebih dulu berdiferensiasi menjadi tulang rawan. Selanjutnya, tulang rawan diganti dengan tulang keras.

Proses yang umum terjadi pada perawatan implan gigi adalah osifikasi intramembran.

Mekanisme osifikasi intramembran

Mekanisme osifikasi intramembran melibatkan BMP dan aktivasi cbfa1. BMP menginduksi sel induk mesenkim dan memberinya instruksi agar mulai berdiferensiasi. Sel induk mesenkim yang telah terinduksi selanjutnya berdiferensiasi menjadi preosteoblas, lalu osteoblas. Osteoblas mensekresi matriks kolagen proteoglikan yang dapat mengikat garam-garam kalsium. Melalui ikatan ini, matriks osteoid mengalami kalsifikasi. Dalam umumnya kasus, osteoblas terpisah dari daerah kalsifikasi dengan disekat lapisan matriks osteoid yang disekresikannya. Osteoblas yang terperangkap dalam matriks yang terkalsifikasi itu lantas berubah jadi osteosit yaitu sel tulang. Selama kalsifikasi berlangsung, spikula tulang menyebar ke arah luar dari daerah dimulainya osifikasi. Lalu, seluruh daerah spikula kalsifikasi dikelilingi oleh sel mesenkim kompat yang membentuk periosteum (membran yang mengelilingi tulang). Sel-sel induk pada permukaan dalam periosteum berdiferensiasi jadi osteoblas dan mengendapkan matriks osteoid yang sejajar dengan spikula yang ada. Dengan cara ini, lapisan-lapisan tulang pun terbentuk.

Referensi

Gilbert SF. Developmental Biology. 6th edition. Sunderland (MA): Sinauer Associates; 2000.

 

 

 

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in