Pengaruh permukaan implant pada pemaduan implant dengan tulang (2)
[Lanjutan] Selama insersi implan dan segera setelah permukaan implan bersentuhan dengan darah, protein yang berasal dari darah menutupi permukaan implan. Titanium yang bersentuhan dengan lingkungan fisiologis mengabsorbsi molekul-molekul dari plasma serta mengabsorbsi faktor I, faktor III, Ig G dan C1g. Beberapa detik setelah itu, permukaan implant dilekati dengan polimorfonuklir granulosit dan platetel. Kemudian ada adhesi leukosit, neutrofil, basofil, dan asidofilus yang telah matang.
Leukosit granulosit polimorfonuklir adalah leukosit yang pertama direkrut oleh permukaan titanium yang bersentuhan dengan darah. Absorpsi dan reaksi sel yang bersentuhan dengan titanium melalui kontak antara implant dan darah bisa berbeda-beda, bergantung pada persiapan permukaan implan.
Leukosit mononuklir dari aktivitas fagosit yang intens menyusun 3-7% leukosit darah yang beredar. Adesi monosit itu berbeda-beda bergantung pada ketebalan lapisan titanium oksida.
Granulosit polimorfonuklir lebih bergantung pada kekasaran permukaan implan. Makrofag lebih menyukai permukaan implant dengan tingkat kekasaran yang rendah.
Beberapa bulan setelah insersi implan, implant dengan permukaan yang diberi perlakuan punya lebih banyak tulang yang menutupi permukaan implant dibandingkan implant dengan permukaan yang lebih halus dari proses mesin. Kesuksesan mungkin bergantung pada kecepatan osteogenesis di sekitar implan, misalnya, adesi osteoblas dini pada permukaan implan.
Walaupun ada temuan ini, tidaklah jelas bagaimana permukaan implant meningkatkan atau menghambat osteogenesis. Perilaku sel bergantung pada interaksi aksi dan pemicu aktivitas sel dan molekul.
Sel-sel punya properti mekano-reseptor yang bisa mengidentifikasi apakah permukaan punya fitur yang tepat untuk memulai proses diferensiasi dan pembentukan matriks tulang. Protein yang melekat pada permukaan implant menginduksi adsorpsi dan sel-sel pra-osteoblas.
Hasil riset menunjukkan bahwa perlakuan permukaan memengaruhi daya-daya interfasial, keterbasahan, kekasaran, energi, dan kapasistas adsorpsi molekul-molekul yang mengenali osteoblas. Biomateri yang bersentuhan dengan lingkungan biologis mengalami perubahan dinamis pada properti permukaannya. Hal ini termasuk reaksi interfasial antara lingkungan dan biomateri yang membentuk lapisan pengkondisi yang memodulasi respon seluler. Keterbasahan dan energi permukaan memengaruhi adsorpsi protein dan meningkatkan adhesi fokal osteoblas pada permukaan implan.