Penguncian implant pada tulang
Dokter implant bisa menggunakan tes mencopot implan dengan torsi untuk melakukan penilaian klinis apakah ikatan kuat antara implan titanium dan tulang telah terbentuk dengan baik. Dalam analisis implan yang dicopot dari tulang hewan yang sebelumnya dipasangi implan, peneliti telah mengamati bahwa sejumlah besar tulang terlihat turut tercabut dan menempel dengan kuat pada permukaan implan. Hal ini menunjukkan osteointegrasi telah terjadi antara implant dan tulang.
Secara histologis, oseointegrasi diidentifikasi dengan adanya tulang yang beregenerasi pada bagian antarmuka implan-tulang. Ini adalah tempat bertemunya permukaan implant dan permukaan tulang. Struktur daerah kontak tersebut bisa dianalisis secara terperinci menggunakan mikroskop elektron dan analisis mikro. Preparat histologis cocok untuk tujuan ini. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa ada zona kontak antara implan dan tulang setelah pemasangan implan. Dalam penelitian-penelitian tersebut ada kemungkinnan untuk mengidentifikasi atom titanium dalam jaringan di seputar daerah alveoli.
Tulang lamelar dengan karakteristik lakuna juga ada. Analisis mikro dan pemetaan unsur kimia di daerah sekitar implan dengan microprobe menunjukkan adanya titanium, kalsium, dan fosfor. Teknik ini memungkinkan untuk dilakukannya verifikasi bahwa intensitas relatif Ca dan P itu konstan. Ini menunjukkan bahwa tulang benar-benar telah termineralisasi. Analisis semi-kuantitatif di daerah antarmuka implan-tulang menunjukkan keberadaan unsur kimia yang menyusun tulang pada jarak 0,5 μm. Hasil ini menunjukkan bahwa mekanika mikro osteointegrasi terjadi pada level molekul.
Kontak antara jaringan tulang dengan implan merupakan hasil nyata dari proses pertumbuhan tulang baru yang melibatkan pemodelan dan pemodelan ulang tulang yang berlangsung secara terus-menerus. Dengan demikian, kita perlu sekali untuk memahami bahwa integrasi tulang dengan implan adalah proses yang dinamis, bukan proses yang statis.
Pembentukan tulang baru dan stabilitas tulang baru di sekitar implan merupakan kombinasi dari resorpsi tulang dan aposisi tulang. Keseimbangan di antara kedua proses ini dipengaruhi oleh berbagai jenis rangsangan, termasuk daya-daya biomekanis dalam prosthesis gigi dan adanya potensi peradangan (mukositis dan peri-implantitis).