Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Pertimbangan neurovaskular dalam implant gigi: Pengantar (1)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

Anatomi jalur intra-tulang untuk saraf alveolar inferior sangat penting bagi dokter gigi, dokter spesialis saraf, radiolog, dan patolog untuk membantu mendiagnosis, merawat, merencanaan operasi, dan menerapkan anestesi lokal. Kerusakan saraf alveolar inferior berpengaruh negatif pada kualitas kepekaan wajah dan kemampuan pasien untuk mengubah pola perubahan kegiatan saraf menjadi perilaku motorik fungsional yang bermakna. Perubahan sensorik bisa dikaitkan dengan perubahan anatomi atau perubahan fungsional saraf setelah resolusi peradangan dan edema pada saraft dan di sekitar saraf.

Standarisasi metode penilaian akan memudahkan identifikasi kriteria diagnostik untuk berbagai macam gangguan sensor saraf. Penilaian perubahan sensorik dapat dievaluasi menggunakan tiga jenis tindakan yang meliputi:

  1. Pengukuran elektrofisiologi konduksi syaraf secara obyektif
  2. Pengukuran ujian sensor 
  3. Laporan pasien

Permintaan pasien untuk mengganti gigi yang sudah copot dengan implan gigi terus saja semakin meningkat. Sebagai dampaknya, tingkat kejadian komplikasi pasca bedah juga semakin meningkat. Ketika ketinggian tulang antara kresta alveolar dan saluran alveolar inferior tidak mencukupi, maka penempatan implan di rahang bawah bagian belakang jadi terbatas. Salah satu tantangan terbesar bedah implan yang dihadapi oleh para dokter gigi implan adalah kemungkinan parahnya resorpsi Proses Alveolar tulang rahang belakang. Kata "Proses" di sini adalah nama bagian tulang alveolar.  Jika tulang Proses menyusut, maka implant goyang dan akhirnya bisa copot. Mengerti distribusi intra-tulang saraf alveolar inferior itu penting untuk perencanaan pra-operasi penempatan implan rahang bawah bisa akurat.

Proses Alveolar (Alevolar process) adalah nama bagian dari tulang rahang yang mengapit gigi.
Proses Alveolar (Alevolar process) adalah nama bagian dari tulang rahang yang mengapit gigi (perhatikan lingkaran merah).

Ada beberapa pilihan perawatan untuk pasien dengan ketinggian tulang yang tidak memadai, superior terhadap kanal alveolar inferior. Ada banyak metode rekonstruksi alternatif lengkung gigi atrofi, yaitu:

  1. menggunakan graft tulang autogenus, allograft, xenogenik, atau bahan-bahan alloplastis dengan atau tanpa regenerasi tulang terpandu,
  2. distraksi osteogenesis
  3. lateralisasi saraf alveolar inferior

Menanamkan implan ke sisi bukal saraf alveolar inferior atau lateralisasi saraf tersebut adalah dua di antaranya. Punggung alveolar yang ideal dengan ketinggian dan lebar tulang yang cukup sangat penting untuk keberhasilan rehabilitasi gigi. (Bersambung)

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in