(Lanjutan) Penempatan implan gigi pada rahang bawah bagian belakang yang mengalami resorpsi parah dapat menyebabkan kerusakan pada saraf alveolar inferior. Teknik reposisi saraf digunakan untuk menciptakan peluang agar memungkinkan penyisipan implan gigi dengan panjang yang memadai dalam kasus-kasus tersebut. Dalam kasus dengan punggung rahang bawah belakang atrofi, teknik reposisi s...
Anatomi jalur intra-tulang untuk saraf alveolar inferior sangat penting bagi dokter gigi, dokter spesialis saraf, radiolog, dan patolog untuk membantu mendiagnosis, merawat, merencanaan operasi, dan menerapkan anestesi lokal. Kerusakan saraf alveolar inferior berpengaruh negatif pada kualitas kepekaan wajah dan kemampuan pasien untuk mengubah pola perubahan kegiatan saraf menj...
(Lanjutan) Membuat ulang papilla interdental di antara dua implant yang berdekatan itu tugas yang tidak mudah. Dari sisi restoratif, dokter mengubah posisi poin kontak untuk menciptakan ilusi papilla. Spikula tulang tipis yang ada di antara implant bisa cukup untuk mempertahankan papilla selama beberapa tahun pertama setelah layanan perawatan restorasi. Namun, sampai kala ini belum pernah ad...
(Lanjutan) Apabila implant dipasang 3 mm atau lebih, penyusutan tulang lateral dari implant di dekatnya tidak bertumpang tindih dengan minimnya penyusutan tulang kresta. Karena itu bisa disimpulkan, membuat atau memelihara papilla di antara dua implant yang berdekatan itu lebih sulit daripada membuat atau memelihara papilla di antara gigi natural dan implan. Apabila ada dua implant yang dipasang s...
Pasien dengan ruang ompong tahap lanjut punya tingkat kesulitan anatomis dan estetis yang lebih tinggi. Akibatnya, pasien tersebut akan lebih sulit untuk memperoleh kepastian hasil estetis.Setelah 2 gigi yang berdekatan dicabut dan luka bekas cabutan sembuh, selanjutnya resorpsi pada arah apikal dan fasio-lingual menghasilkan segmen ompong yang datar. Pertimbangan diagnostik yang sama perlu dipi...