Open hour: senin - sabtu 09:00:00 - 20:00:00; minggu & tanggal merah tutup

Pertimbangan neurovaskular dalam implant gigi: Pengantar (2)

author: | publisher: drg. Andreas Tjandra, Sp. Perio, FISID

(Lanjutan) Penempatan implan gigi pada rahang bawah bagian belakang yang mengalami resorpsi parah dapat menyebabkan kerusakan pada saraf alveolar inferior. Teknik reposisi saraf digunakan untuk menciptakan peluang agar memungkinkan penyisipan implan gigi dengan panjang yang memadai dalam kasus-kasus tersebut. Dalam kasus dengan punggung rahang bawah belakang atrofi, teknik reposisi saraf alveolar inferior adalah alternatif yang dapat diterima untuk prosedur augmentasi sebelum penanaman implan gigi.

Pasien sering menginginkan restorasi implan gigi cekat untuk gigi rahang bawah belakang (gigi mandibula posterior). Hal itu didefinisikan untuk laporan ini sebagai daerah postorior terhadap mental foramen. Penempatan implant pada mandibula posterior dibatasi dengan ketinggian tulang antara kresta alveolar dan transposisi saraf alveolar inferior. Opsi perawatan lainnya adalah lateralisasi bagi pasien dengan rahang bawah bagian belakang ompong yang punya ketinggian tulang kurang memadai, superior terhadap saraf alveolar inferior..

Lateralisasi saraf membawa risiko kerusakan epineurial atau peregangan iskemikKompresi implan dapat menyebabkan neuropati dan lubang-lubang bor dapat mengakibatkan pembentukan semua jenis neuroma. Dalam beberapa kasus, prakara itu  dapat menyebabkan sindrom nyeri terpusat. Dua pola neuropati dapat dilihat sebagai hasilnya. Hipoaestesias dengan gangguan fungsi sensorik sering terlihat dengan phantom pain, dan hiperaestesias dengan gangguan sensorik yang minimal, tetapi membangkitkan fenomena rasa sakit sekali.

Kerusakan saraf alveolar sebagian besar dikarenakan kurangnya informasi tentang lokasi saluran mandibula dan ini adalah salah satu komplikasi yang paling sering. Kerusakan tersebut juga dapat terjadi dengan tidak adanya pengetahuan tentang arah aliran saraf alveolar inferior, arteri, dan vena dalam saluran rahang bawah.

Nyeri neuropatik yang terkait dengan penempatan implan itu jarang dalam literatur. Dalam literatur implantologi, komplikasi yang berkaitan dengan saraf disebutkan sebagai "gangguan sensorik". Istilah ini berfokus pada terjadinya parestesia dan disestesia yang pada akhirnya disertai dengan sensasi rasa sakit transisi selama pengeboran tulang atau penempatan implan.

Publikasi pertama laporan tentang penggeseran saraf alveolar inferior untuk penyisipan implan gigi muncul pada tahun 1987. Dalam studi itu, fungsi sensorik saraf alveolar inferior kembali normal 5 minggu setelah operasi sesuai dengan kriteria subjektif.

 


id post:
New thoughts
Me:
search
glossary
en in